JABAR EKSPRES – Putusan cerai antara Ria Ricis dan Teuku Ryan pada tanggal 2 Mei 2024 telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Keputusan ini pun telah diunduh sebanyak 588.328 kali oleh masyarakat sejak tanggal 5 Juni. Dalam dokumen pengadilan yang dapat diakses oleh publik, terdapat sejumlah alasan dan kronologi mengenai gugatan cerai yang diajukan oleh Ria Ricis terhadap Teuku Ryan.
Dalam dokumen tersebut, diketahui bahwa awalnya rumah tangga Ria Ricis dan Teuku Ryan berjalan harmonis. Namun, konflik mulai muncul sejak bulan April 2022 saat Ria Ricis hamil, dimana Ria merasa tidak ada kecocokan antara mereka berdua. Ria juga merasa bahwa Ryan tidak adil sebagai suami dan sebagai anak dari ibunya, yang menjadi mertua Ria Ricis.
Konflik semakin memuncak ketika Ria merasa tersinggung dengan ucapan ibunda Ryan saat bulan Ramadan tentang pemberian minuman dingin kepada Ryan untuk berbuka puasa oleh Ria. Hal ini membuat Ria merasa tidak nyaman secara mental.
Dalam dokumen pengadilan tersebut, juga terungkap bahwa Ria Ricis dan Teuku Ryan sudah tidak melakukan hubungan suami istri sejak Ria hamil delapan bulan, atau sekitar bulan Januari 2023.
Baca juga: Teuku Ryan Tetap Menafkahi Anak Ria Ricis Meski dalam Proses Perceraian
Hal ini disebabkan oleh kondisi medis Ria yang membuatnya tidak dapat melahirkan secara normal. Ryan juga dikatakan baru menjenguk Ria setelah masa nifas telah berakhir dan hanya beberapa kali saja. Ryan mengaku stres karena pekerjaan, namun Ria menduga bahwa alasan ini didasari oleh ketidaksukaan Ryan terhadap perdebatan antara Ria dan ibu Ryan.
Dalam tanggapannya, Ryan membantah bahwa dirinya berubah dan mengklaim bahwa Ria terlalu sensitif dalam menanggapi perkataan ibunda Ryan. Ryan juga menyayangkan aktifitas Ria di media sosial yang membuatnya merasa di “penggiringan opini dan pembunuhan karakter”.
Ryan tidak menampik adanya transfer uang sebesar Rp500 juta, namun ia merasa bahwa uang tersebut merupakan haknya untuk membantu adik Ria, Shindy Kurnia. Ryan juga mengkritik pola asuh Ria terhadap anak mereka, Moana, terutama dalam mengunggah konten di media sosial yang dianggapnya berbahaya.
