Sekolah Juara Rangkul Anak Khusus dan Disabilitas

Pria berkacamata ini mengaku, takjub dengan Asean Para Games. Sebab, mereka bisa menunjukkan kemampuan terbaik mereka di balik keterbatasan fisik.

”Mereka menjadi inspirasi. Mereka bisa. Kita saja yang normal, perlu latihan untuk menjadi luar biasa. Tapi mereka, di luar batas-batas pikiran kita bisa mengejar prestasi dengan baik,” ungkapnya sambil menambahakan, mereka berkebutuhan khusus memerlukan kepedulian, kasih sayang dan perhatian penuh dari guru.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Khusus (PK)–Pendidikan Layanan Khusus (PLK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat DR Dadang Rachman mengatakan, anak-anak khusus dan berkebutuhan khusus jangan hanya dilatih keterampilan biasa. Dalam arti ditangani secara sistemik. Tugas guru harus bisa mendorong anak bisa benar-benar mandiri dengan kemampuan sendiri.

Dia mencontohkan, SMKN 2 Subang. Anak-anaknya lebih serius, lebih akurat, dan teliti. Para siswa dilatih memiliki spesialisasi sendiri. ”Bidang keahlian masih terbuka luas untuk mereka. Tuna netra tidak selalu hanya pintar memijat,” tandas Dadang. (rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan