Peluang Kerja Bagi Siswa SMK Bidang Ketenagalistrikan Terbuka Lebar

BANDUNG – Melalui program pemerintah yang gencar melakukan  elektrifikasi di seluruh daerah Indonesia. Menurut Kasubbid Evaluasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Ahmad Nasarudin, peluang kerja siswa SMK di bidang ketenagalistrikan terbuka lebar.

Ahmad memaparkan, dari data yang sudah timnya himpun, potensi tenaga kerja subsektor ketenagalistrikan pada tahun 2020-2025 membutuhkan banyak tenaga kerja yang terdiri dari empat bidang, yakni bidang pembangkitan, transmisi, distribusi dan instalasi pemanfaatan.

Rincinya, di bidang pembangkitan  sebanyak 49.214 orang dengan 6 Jabatan dan 377 kompetensi jabatan, transmisi sebanyak 1.433 orang dengan 6 Jabatan dan 377 kompetensi jabatan, distribusi sebanyak 4.878 orang dengan 7 jabatan dan 339 kompetensi jabatan serta instalasi pemanfaatan sebanyak 4.111 orang dengan 6 Jabatan dan 251 kompetensi jabatan.

”Kesempatan tersebut harus bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya oleh peserta didik dan SMK. Dan salah satu caranya adalah melakukan sertifikasi agar kemampuan peserta didik diakui oleh instansi terkait karena telah teruji kualitasnya,” tutur Ahmad dalam kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Siswa SMK Jawa Barat di Gedung PPSDM Aparatur, Jalan Cisitu, Kota Bandung, seperti diberitakan laman resmi Disdik Jabar, kemarin.

Dia pun mengatakan, dari pemetaan yang telah dibuat, SMK dengan jurusan ketenagalistrikan dominan mengarah ke bidang instalasi pemanfaatan. Sehingga menjadi perlu untuk merancang jurusan ketenagalistrikan yang bergerak di tiga bidang lainnya.

Ahmad juga menilai, Jawa Barat sangat berpotensi memenuhi kriteria untuk meningkatkan peserta didik yang unggul dan memiliki kompetensi yang lebih baik.

Hal tersebut disambut baik olrh Pengawas Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Edy Purwanto. Edy mengatakan saran ini akan ditampung dan selanjutnya bisa menjadi pembahasan di bidangnya guna menjadikan SMK lebih maju dan berkualitas. (nizar/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan