SOREANG – Sebagai langkah preventif terpadu antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dan masyarakat, program Sahabat Perlindungan Anak (Saperak) terus disosialisasikan untuk meminimalisir terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Kurnia Agustina mengatakan, gerakan ini harus didukung oleh berbagai pihak. Sehingga, terjadinya kekerasan dapat diminimalisir.
“Kita sebagai orangtua harus tahu dimana anak bermain, dengan siapa, jangan lupa pola pengasuhan anak juga disupport dari para ayah,” ungkap Kurnia ketika ditemui keamrin. (7/10)
Dia mengatakan, program ini merupakan gerakan. Sebab, tidak sedikit orang tua yang menghabiskan waktunya bekerja dari pada mengurus anak.
Kurnia menilai, para ayah memiliki peran penting dalam pola pengasuhan anak dengan cara menjalin komunikasi deng anak seperti mengajak bercengkrama dan bercanda. Sehingga, membangun rasa percaya diri, aman, nyaman.
Dia menyebutkan, sepanjang Januari hingga Juni 2018, tercatat sekitar 150 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan sudah terlaporkan dan sebagian dalam proses penyelesaian kasus. penyebabnya adalah pola pengasuhan keluarga yang tidak tepat, lingkungan pergaulan, juga pengaruh dari penggunaan gawai yang tidak terkontrol.
“Hati-hati dengan kecanggihan gawai, dampaknya bisa baik juga bisa buruk, kalau kita sebagai ortu tidak mengontrolnya. Anak-anak bisa saja jadi korban dan bisa juga jadi pelaku,” terangnya.
Kurnia mengungkapkan, dari 150 kasus ada sebanyak 67 kasus pencabulan, 22 kasus sodomi, 2 kasus human trafficking dan 29 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh pelaku berusia di atas 18 tahun sebanyak 40 orang, pelaku di bawah 18 tahun 136 orang bahkan pelaku berusia anak sebanyak 23 orang.
“Perlu upaya bersama untuk mendukung Saperak ini. Walau seperti mudah, namun perlu konsistensi dan komitmen stakeholder terkait,” paparnya.
Pada kesempatan ini, Camat Ciwidey Karyadi Raharjo menjelaskan, pihaknya telah melakukan pembangunan ruang bermain anak dan pojok baca kreatif, sebagai salah satu indikator menuju Kecamatan Ciwidey layak anak.
“Ini merupakan kerja sabilulungan dengan pihak Swasta dan BUMD yang telah mengendorse dan mensupport. Bukan saja pihak pemerintah, kita bangun juga kerjasama dengan swasta agar Kecamatan Ciwidey menuju daerah yang layak anak segera terwujud,” ucap Karyadi. (yul/yan).