CIMAHI– Penyerapan anggaran Pemerintah Kota Cimahi hingga triwulan III masih di bawah 50 persen atau sekitar 49,68 persen dari yang ditargetkan sebesar 80 persen.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Maria Fitriana mengatakan, angka serapan anggaran tersebut belum termasuk laporan yang belum dimasukan dari Operasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.
”Realisasi serapan fisiknya baru 49,68 persen. Ini ada yang belum terlaporkan,” kata Maria saat ditemui di ruang kerjanya, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Rabu (3/10).
Baca Juga:Ma’ruf Amin Sebut Dedi Mulyadi Sebagai Anaknya, Targetkan Menang Banyak di Jawa Barat Pemkab Minimalisir Angka Perceraian
Menurut wanita yang kerap disapa Pipit ini, yang menjadi penyebab keterlambatan penyerapan anggaran adalah pembebasan lahan. Permasalahan tersebut kerap menjadi penyebab tidak memuaskannya realisasi serapan anggaran di Kota Cimahi.
”Sulitnya merealisasikan serapan anggaran dari pembebasan lahan dikarenakan gejolak harga di lapangan. Permasalahan utamanya ialah perbedaan antara harga appraisal dengan harga yang ditawarkan pemilik tanah,” ujarnya.
Pipit menjelaskan, dalam proses pembebasan tanah, terkadang ada perubahan harga saat awal penawaran hingga proses pembelian. Padahal pemerintah tak bisa begitu saja mengikuti harga pemilik. Pasalnya, harus sesuai aprraisal yang sudah disesuaikan dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan sebagainya.
”Pemerintah gak bisa membeli di luar harga appraisal karena bagaimanapun juga itu yang jadi patokan,” jelasnya.
Untuk mengatasi permasalahan klasik atau yang kerap terjadi hampir tiap tahun itu, lanjut Pipit, pihaknya tengah mencarikan formula yang tepat. Di antaranya dengan lebih mempelajari NJOP dan mendiskusikannya dengan pihak lain.
”Sedang kita cari pemecahannya. Kita harapkan masyarakat memahami kondisi ini, artinya memberikan harga yang memang sesuai,” ucapnya.
Kendati pembebasan lahan menjadi salah satu kendala dalam penyerapan namun, Pipit optimis dalam waktu yang kurang dari tiga bulan target penyerapan anggaran sebanyak 80 persen akan bisa dicapai.
Baca Juga:Sampah di Pasar Sayati Terus MenggunungPerempuan Sebetulnya Miliki Potensi
Pasalnya, di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana, ada sejumlah pekerjaan fisik yang menyerap anggaran cukup signifikan. Di antaranya pekerjaan lanjutan Pembangunan Pasar Barokah (PAB) dan pengadaan lahan.
