Raih ISO 27001 Akseleran Makin Aman

BANDUNG – Akseleran menjadi startup fintech peer to peer lending (P2P Lending) kedua di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Hal itu dikatakan Rimba Laut, Head of Public & Government Relation PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) saat berkunjung ke Kantor Redaksi Jabar Ekspres, kemarin (1/10).

”Dan memang tidak banyak peer to peer lending di Indonesia yang sudah tersertivikasi ISO, hanya beberapa saja. Termasuk Akseleran peer to peer lending yang kedua mendapatkan ISO 27001,” kata Rimba saat berkunjung ke Kantor Redaksi Jabar Ekspres, kemarin.

Menurut Rimba, keberhasilan Akseleran mendapatkan sertifikasi bertaraf Internasional menunjukkan komitmen perusahaan itu dalam menjaga keamanan Investor dalam berinvestasi pinjaman. Di Indonesia, penerapan ISO 27001 sudah dapat ditemukan di bank-bank konvensional dan kini perusahaan P2P Lending juga diharuskan menerapkan standar yang sama.

Secara umum, sebut Rimba, masyarakat Indonesia masih ketakutan jika ditawarkan konsep investasi, bahkan untuk investasi di saham pun hanya kurang dari 1 persen.

“Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang finansial, terutama investasi, membuat kebanyakan masyarakat Indonesia masih takut memulai investasi,” kata Rimba yang menyebutkan jumlah investor yang terus mendaftar melalui aplikasi android jumlahnya terus bertambah, bahkan jumlah pengunduh hingga saat ini saja sudah menembus angka 6 ribuan.

”Dengan sudah memiliki sertifikasi ini, calon investor bisa lebih yakin bahwa Akseleran menjalankan bisnisnya dengan cara yang benar dan berstandar internasional. Dengan standarisasi ini, risiko keamanan bisnis dijaga secara optimal. ISO 27001 dapat memastikan terjadinya proses pengawasan, peninjauan, perawatan, dan peningkatan sistem manajemen keamanan informasi di Akseleran,” sambungnya.

Selain itu Rimba juga menyebutkan jikaP2P Lending-nya sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ”Kita terus berinovasi demi memberikan kemudahan akses bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memperoleh pendanaan dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi,” jelasnya.

Memasuki semester kedua tahun 2018, Akseleran terus berusaha mewujudkan pertumbuhan kinerja untuk mendongkrak laju inklusi keuangan di Indonesia yang menurut OJK diharapkan dapat menembus angka 75 persen di 2019. (ign)

Tinggalkan Balasan