BANDUNG – Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Wilayah IV Jabar Banten menyambangi Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Kedatangan APBPPTSI tersebut untuk melakukan sinkronisasi program kerja dibidang pendidikan dengan kepengurusan Gubernur yang Baru.
Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Firman Adam, menyebutkan kebijakan pendidikan di Jawa Barat sedikit banyak akan mengalami perubahan seiring bergantinya kepemimpinan Gubernur. Maka dari itu, pihak Dinas Pendidikan sudah melakukan kontak dengan pemerintahan pusat agar terjalinnya koordinasi dan singkronisasi program kerja kedepannya.
”Sudah dibentuk Tim Optimalisasi dan Singkronisasi (TOS) oleh pemerintah pusat sebagai jembatan koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Kita juga sudah berbicara banyak dengan mereka mengenai program pendidikan kedepannya,” ucap Firman di Operasional Rooom (Opro) Gedung Utama Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jalan Radjiman nomor 6, Kota Bandung seperti diberitakan laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Firman, dalam laman tersebut, memberikan apresiasi kinerja yayasan pendidikan yang turut serta membantu perkembangan pendidikan di Jawa Barat. Dia juga menilai tak ada dikotomi antara perguruan tinggi negeri maupun swasta, selama memiliki tujuan yang sama, yakni meningkat mutu pendidikan.
”Kami tidak ada dikotomi, perguruan tinggi Negeri maupun swasta sama saja, sama-sama mendedikasikan diri untuk pendidikan. Yang membedakan hanya penyelenggaranya saja,” tutur Firman.
Dia berharap agar kerjama antara Dinas Pendidikan dan ABPPTSI terus terjalin dengan baik.
Senada dengan Firman, Ketua ABPPTSI Wilayah IV, Sali Iskandar mengatakan, tertuang dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, hadirnya perguruan tinggi swasta tak lain untuk membantu meningkatkan mutu sumber daya manusia lewat bidang pendidikan.
”Kami ingin tetap bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa secara nasional,” ungkap pendiri Universitas Al-Ghifari tersebut. (*/ign)