BALONGAN – Sebanyak puluhan awak mobil tanki Pertamina TBBM Balongan mendapat sosialisasi mengenai safety driving. Sosialisasi ini digelar untuk memastikan para AMT memahami pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan selama berkendara. Mengingat produk yang dibawa mobil tanki termasuk dalam kategori produk berbahaya.
Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati mengatakan, Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang merupakan perusahaan dengan tingkat risiko paling tinggi dalam pekerjaannya, tentunya selalu mengedepankan aspek health, safety, security & environment (HSSE) dalam setiap aktivitasnya.
“Aspek HSSE merupakan prioritas utama yang kami junjung tinggi. Kondisi jalan yang tak menentu, tentunya perlu diperhatikan dan menjadi perhatian para AMT untuk dapat menjaga keselamatan di jalan. Selain pentingnya keselamatan untuk diri sendiri, keselamatan berkendara di jalan raya juga penting untuk orang sekitar antarsesama pengguna jalan,” jelas Dian.
Dian menerangkan, mobil tangki memiliki titik buta (blind spot) yang merupakan titik-titik yang tidak terlihat oleh sopir. Sehingga pihaknya pun mengimbau setiap pengguna jalan harus memperhatikan jarak aman kendaraan apabila dekat dengan mobil tangki.
“Mobil tangki pada umumnya biasanya berjalan menggunakan jalur kiri di jalan raya. Titik buta pada mobil tangki paling dominan berada pada jalur kanan karena sisi tersebut memiliki titik buta yang paling besar. Kami pun mengimbau bagi pengendara yang sedang berada dekat mobl tangki untuk tidak memotong jalan di depan mobil tangki. Jauhi area titik buta mobil tangki dan jaga jarak kendaraan dengan mobil tangki di depan Anda karena mobil tangki memerlukan ruang yang luas untuk manuver,” pungkasnya.
Selain mengenai titik buta, dalam sosialisasi tersebut AMT juga mendapat edukasi mengenai penanganan awal jika terjadi kebakaran pada armada yang mereka bawa dengan alat pemadam api ringan yang selalu ada di mobil tanki. Tak lupa, edukasi mengenai safety belt selama berkendara, penggunaan safety helm selama bongkar muatan, dan juga teknik berkendara yang aman.
“Teknik berkendara juga penting karena jenis kendaraan yang dibawa ini cukup besar dan berat. Misalnya bagaimana jika mereka mau mendahului kendaraan lain, atau ketika harus bermanuver belok, dan lain sebagainya,” tambahnya.