BANDUNG – Bakal Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno ”mampir” ke Bandung mengunjungi Kota Bandung dalam beberapa agenda. Dalam hal ini mayoritas acara dikemas dengan diskusi santai.
Sandi— sapaan Sandiaga Uno— mendatangi gedung Paguyuban Pasundan untuk berdiskusi soal kemiskinan atau kesenjangan sosial di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Dia berpandangan, Jabar terbilang sudah maju dan baik perekonomiannya, namun masih terdapat kota atau kabupaten yang belum sejahtera.
”Kita juga mendapat masukan ekonomi yang fokus kepada penciptaan lapangan pekerjaan juga agar kita bisa memberikan solusi kepada elemen masyarakat yang merasa beban hidup atau ekonominya semakin berat,” kata Sandi usai diskusi di gedung Paguyuban, Bandung, kemarin (28/8).
Dengan berdiskusi, sehingga semua pihak tidak hanya sekedar berpolitik praktis tapi mendorong toleransi dan kebersamaan. Sekaligus, memerangi kebodohan dan kemiskinan, terutama kesenjangan yang saat ini semakin terlihat dan menjadi salah satu akibat daripada pembangunan yang belum berpihak kepada rakyat.
”Kita ingin ada ekonomi yang berpihak kepada ekonomi kerakyatan seperti pemberdayaan UMKM, peningkatan kewirausahaan, pembangunan sektor-sektor revitalisasi daripada manufaktur, terutama manufaktur-manufaktur yang bisa membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Bahkan, industri-industri pun bisa dikaitkan dengan teknologi digital dan pariwisata pun akan dorong. Sehingga beberapa tawaran itu akan diformulasikan sebagai solusi ekonomi Bangsa Indonesia. ”Jawa Barat ini mestinya jadi primadona, begitu ekonomi kita bisa, kita susun dan lebih berpihak kepada sumber daya nasional. Maka Jawa Barat akan mendapatkan dampaknya dan lapangan kerja akan terbuka di sini, Insya Allah,” tandasnya.
Sementara itu, Partai Gerindra tidak ingin berlarut-larut dengan polemik gerakan #2019GantiPresiden. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai perlu ada gerakan tagar baru sebagai pengganti. Dia menginisiasi tagar #2019PrabowoPresiden sebagai pengganti #2019GantiPresiden.
”Gerindra ingin mencoba mempertegas esensi dari gerakan #2019GantiPresiden menjadi #2019PrabowoPresiden,” kata Dasco di komplek parlemen, kemarin (28/8).
Menurut Dasco, suasana politik menuju Pemilu 2019 harus dibuat kondusif. Potensi perpecahan antar elemen masyarakat harus dihindari. Karena itu, tagar #2019PrabowoPresiden juga dirasa lebih mengena pada kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. ”Supaya suasana lebih sejuk,” ujarnya.