SOSOK Agus Gumiwang dinilai punya pengaruh kuat di Jawa Barat. Agus merupakan salah seorang tokoh di Tatar Sunda yang memiliki basis massa cukup besar.
Wajar ketika kemudian Joko Widodo menunjuk Agus sebagai Menteri Sosial. Menggantikan koleganya, Idrus Marham yang mengundurkan diri lantaran terjerat kasus korupsi.
Direktur Riset Populi Center, Usep Saeful Ahyar mengatakan, pemilihan Agus dinilainya untuk memperkuat basis massa Jokowi di Jabar.
”Jabar dalam konteks politik pemilihnya paling banyak di Indonesia. Di jabar 2014 jokowi jauh sekali dengan Prabowo. Agus dari sisi itu tokoh yang tepat saya kira,” ungkapnya di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (25/8).
Selain karena pendukung Jokowi yang rendah di wilayah Jabar, Agus juga salah satu sosok yang akan diterima parpol koalisi. ”Pengangkatan kabinet yang presidensil wewenang mutlak itu jokowi. Ini karena risiko sistem presidensil multi partai. Maka harus komunikasikan gagasannya pada parpol, bagiamana orang diterima parpol koalisi,” imbuhnya.
Usep juga sempat menyinggung perihal sikap yang ditunjukkan mantan Sekjen Golkar yang mundur sebelum dipecat oleh Presiden. Dia menduga hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas politik.
”Dia (Idurs Marham) juga berpentingan menjagai image Golkar bersih karena berkepentingan di Pemilu 2019,” ujarnya.
Sekalipun demikian, Usep beranggapan bahwa seorang pejabat politik terjerat kasus korupsi, pasti sudah dianggap negatif. Artinya bisa bepengaruh terhadap eletabilitas partai.
”Seperti PKS dan Demokrat. Demokrat sampai terjun suaranya di DPR 50 persen. PKS juga demikian. Jadi banyak penurunan yang terjadi,” jelas dia.
Usep menambahkan, hal yang harus dilakukan Golkar adalah bagaimana mengubah tone negatif citra partai, menjadi positif. Menurutnya, partai berlambang Pohon Beringin itu sudah cukup pengalaman.
”Golkar dan PDIP itu walau banyak yang diumumkan banyak korupsi tapi elektabilitas cenderung stabil. Mereka bisa segera merubah tone negatif jadi positif. Beda dengan Demokrat dan PKS,” tutupnya. (ipp/JPC/ign)