CIMAHI– Jelang hari raya Idul Adha 1439 Hijriyah, pasokan sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi meningkat 20 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Kota Cimahi, Ade Jumara saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Senin (20/8).
Menurut Ade, puncak meningkatnya pasokan sembako diprediksi akan terjadi pada H-1 atau pada 21 Agustus 2018. Namun, lanjutnya, meski ada peningkatan pasokan, tetapi untuk harga, sejauh ini tidak ada kenaikan yang signifikan.
“Sejauh ini kalau harga masih normal. Paling ada kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Itu masih normal,” tandasnya.
Sementara itu, pada Senin (20/8), Tim Terpadu dari unsur Pemerintah Kota Cimahi dan Polres Cimahi menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi. Tujuannya, untuk memantau perkembangan harga jelang Idul Adha 2018.
Kepala Seksi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Agus Irwan mengatakan, berdasarkan pemantauan di lapangan, belum ada kenaikaan harga signifikan jelang Idul Adha.
“Ini rutin sidak terpadu. Kita pemantauan pasokan dan harga jelang Idul Adha. Pasokan juga aman,” kata Agus di Pasar Cimindi, Jalan Mahar Martanegara, Senin (20/8).
Agus menyebutkan, harga sembilan bahan pokok (sembako) seperti daging ayam masih berkisar Rp 35-37 ribu, telur ayam Rp 22-23 ribu dan daging sapi yang stabil di Rp 110 ribu. Namun, kenaikan justru terjadi pada kebutuhan non sembako seperti buncis, kacang panjang dan cabai hijau.
“Kacang panjang yang awalnya Rp 12 ribu kini naik menjadi Rp 22 ribu, buncis dari Rp 15 menjadi Rp 22 ribu, serta cabai hijau dari Rp 20 ribu menjadi Rp 31 ribu. Kenaikannya hingga 100 persen,” ucapnya.
Namun, kata dia, kenaikan tiga komoditas sayuran tersebut tak akan mempengaruhi daya beli masyarakat. (ziz/yan)