Tugas Pokok Kepala Sekolah Sebagai Manajer Taman Siswa

Studi terhadap aspek manajerial mengantarkan kita pada salahsatu definisi manajemen seperti yang dikemukakan oleh Henry Mintzberg (1990)  yaitu orang yang bertugas untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengatur bagaimana timnya bekerja mencapai tujuan yang ditetapkan. Lebih lanjut menurut penelitian yang dilakukannya dan dipublikasikan dalam ”Mintzberg on Management: Inside our Strange World of Organizations” pada tahun 1990, disebutkan bahwa terdapat 10 peranan dasar manajer yang digolongkan menjadi tiga kategori dasar yaitu Interpersonal roles (peran antarpribadi), Informational roles (peran informasional) dan decisional roles (peran keputusan). Untuk mewujudkan sekolah sebagai taman siswa maka integrasi dan sinergitas ketiga kategori dasar ini adalah keniscayaan bagi siapapun dan dengan cara apapun   menjadi kepala sekolah.

Kategori Peran Antarpribadi (Interpersonel roles) ini adalah kategori peran seorang manajer untuk memberikan informasi dan ide. Dengan tambahan beberapa catatan dari penulis, wujudnya dapat berupa:

(1) Sosok atau Figur (Figurehead) yang memiliki tanggung jawab terhadap aspek legal, sosial, seremonial dan juga bertindak sebagai simbol lembaga (sekolah), ia diharapkan menjadi sumber inspirasi. Dalam konteks ini kepala sekolah sebagai seorang manager tidak bisa abai terhadap pikiran, ucapan dan penampilannya dalam bahasa Sunda dikenal dengan istilah  “hadé gogog hadé tagog” sebagai panutan bagi seluruh warga sekolahnya. Kemampuan berpikirnya selalu memberikan solusi dan senantiasa menawarkan pemecahan masalah, ia adalah sosok ”part of solution not part of problem”, loyalitasnya dibangun diatas dasar profesionalisme bukan atas dasar komitmen materialistik dan kepentingan pribadi.

Ucapannya halus, runtut namun tegas serta mampu mengatur ritme intonasi suara ketika berorasi, tidak suka berghibah dan senantiasa tabayyun. Penampilannya bersih, rapih dan fasionable menjadi rujukan bagi anakbuahnya,

(2) Pemimpin (Leader) seorang manajer bertugas sebagai pemimpin di sekolahnya. Menyeleksi, melatih dan mengelola kinerja serta memotivasi guru dan tenaga kependidikannya untuk diberi amanah membantu dirinya; Paham betul peta dan potensi budaya organisasinya, cermat dalam mengimplementasikan konsep “the right man in the right place”, tidak diarahkan anak buahnya tapi sebaliknya mengarahkan anak buahnya, bukan tipe “one man show” dan tidak pula otoriter karena  tidak segan memberikan reward and punishment selain piawai mengubah tantangan dan ancaman menjadi kekuatan dan peluang, tidak ditakuti tetapi disegani. Sungguh-sungguh melaksanakan konsep “Ing madya mangun karso, ing ngarso sung tulodo, tut wuri handayani”.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan