BANDUNG – Kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) rencananya akan digelar awal bulan Agustus tahun ini. GSMS merupakan kegiatan pembelajaran kesenian oleh para seniman yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK).
Para seniman mengenalkan dan mengajarkan seni kreasi ataupun tradisi sesuai bidangnya kepada para siswa. Beragam bidang seni tersebut antara lain seni tari, seni musik, seni teater, seni sastra, seni rupa, dan seni media.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan GSMS menjadi salah satu solusi atas keterbatasan guru kesenian di sekolah-sekolah.
”Gerakan ini memperluas akses pelajar dalam kegiatan artistik sekaligus menjawab keterbatasan jumlah guru seni yang terbatas,” katanya.
Hilmar mengungkapkan pengaruh kesenian dalam membentuk karakter baik pada diri manusia, diyakini dapat menciptakan karakter generasi muda Indonesia yang lebih baik. GSMS adalah cerminan semangat yang bergerak bersama-sama, dan menjadi kesempatan dan wadah agar seni lebih mendapat apresiasi di masyarakat.
”Sekolah mestinya menjadi salah satu rumah bagi seniman untuk berkreasi . Mereka (seniman) membagi apa mereka miliki dengan murid dan sekitarnya. Tujuan program ini adalah mengenalkan kehidupan seni seperti apa, agar anak-anak akrab dengan dunia seni,” ungkap Hilmar.
Kegiatannya GSMS akan berbentuk seni pertunjukan karena di dalamnya mengandung banyak unsur seni. Hilmar berharap, melalui kesenian, dapat terbangun sikap kreatif, apresiatif, dan inovatif peserta didik.
”Anak-anak yang punya akses langsung bersentuhan dengan kesenian akan bisa mengekspresikan diri dengan bahasa artistik. Selanjutnya jika ‘rasa’-nya sudah terasah, maka dia akan mampu mengendalikan apa yang ada dalam dirinya sendiri, dan itu sangat penting,” ujarnya.
GSMS telah diselenggarakan sejak tahun 2016. Kegiatan ini tidak hanya menitikberatkan pada pengajaran kesenian kepada siswa saja namun lebih bertujuan untuk mengoptimalkan kesenian menjadi sarana dalam penguatan karakter melalui pemahaman dan penyerapan nilai-nilai positif selama proses pembelajaran.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat VII Kota Bandung-Cimahi, Hasan R. Husen mengatakan workshop GSMS di Jawa Barat akan dilaksanakan pada 6 sampai 8 Agustus 2018. (smd/azu)