JAKARTA – Calon jamaah haji (CJH) mulai masuk asrama haji kemarin (16/7). Mereka dijadwalkan mengawali misi penerbangan haji hari ini (18/7). Secara umum tidak ada gangguan signifikan dalam pemberangkatan haji tahap awal.
Diantara CJH yang mulai masuk asrama haji, ada di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta sekaligus Ketua PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Asrama Haji Pondok Gede Saiful Mudza mengatakan, kloter 1 yang masuk asrama haji berasal dari Jakarta Timur. “Jumlahnya 393 orang, termasuk petugas kloter. Ada satu jamaah yang meninggal ketika masih berada di rumah,” katanya.
Saiful menuturkan kloter pertama mulai masuk asrama haji sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian menjalani proses pemeriksaan dokumen, kesehatan, pemberian gelang, uang saku, dan proses biometrik. Dia menjelaskan proses biometrik merupakan hal baru dalam pelaksanaan haji.
Dia menjelaskan setiap jamaah dilakukan perekaman biometrik. Berupa perekaman sidik jari dan foto wajah. Proses biometrik ini biasanya dilakukan saat jamaah tiba di bandara Madinah atau Jeddah. Tujuan dari perekaman biometrik di Indonesia adalah, supaya arus jamaah keluar bandara di Madinah maupun Jeddah bisa lebih cepat. Sebab tidak perlu lagi dilakukan proses perekaman biometrik di Saudi.
Saiful mengatakan secara umum proses biometrik berjalan lancar. Meskipun didampingi petugas dari Saudi, tetapi operator komputernya orang Indonesia. Sehingga mempermudah komunikasi dengan jamaah. Saiful mengatakan akses internet untuk biometrik sempat bermasalah. “Mungkin karena langsung tersambung dengan server di Saudi, jadi sempat ada masalah. Ini jadi catatan. Tapi segera tertangani,” tuturnya.
Salah satu CJH yang sudah menjalani proses biometrik adalah Agus Sukoto. Pria 56 tahun itu tinggal di sekitaran Lubang Buaya, Jakarta Timur. “Proses biometrik memang sempat ada masalah. Khususnya di bagian laki-laki,” tuturnya. Ada enam meja perekaman biometrik untuk jamaah perempuan, dan lima meja biometrik untuk jamaah laki-laki.
Dia berharap proses biometrik sejak di tanah air, bisa memudahkan ketika jamaah tiba di Saudi. Sebab tidak perlu menunggu lama berada di bandara. “Pinginya bisa segera menuju hotel untuk memulihkan kondisi setelah penerbangan,” katanya.