Disdagin Hanya Umbar Janji

CIMAHI– Para pegadang Pasar Cimindi mengeluhkan tersendatnya revitalisasi pasar yang sudah cukup lama sehingga menyebabkan terjadinya ketidak nyamanan bagi para pedagang dan pengunjung pasar.

Ketua Forum Pedagang Pasar Cimindi Mumuh meminta, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi segera melanjutkan dan merampungkan revitalisasi pasar tersebut.

“Bagian bawah pasar kotor. Pedagang berharap pemasangan atap ini bisa selesai secepatnya,” kata Mumuh.

Menurut Mumuh, kondisi pasar yang kurang nyaman sangat berpengaruh terhadap menurunya jumlah pengunjung. Sehingga, pendapatan pun ikut menurun.

“Mulai sepi sejak sekitar tahun 2014 — 2015 sampai sekarang 2018,” ujarnya.

Selain belum rampungnya pembangunan, para pedagang pun saat ini berada dalam situasi kritis. Terlebih, hak guna bangunan di pasar tersebut akan segera habis pada 2019 mendatang. Sehingga, bila bangunan pasar tidak segera dimoderenisasi maka, pengunjung enggan ke pasar Cimindi.

“Dulu kontraknya 25 tahun sama pihak ketiga. Saya khawatir semakin ke depan semakin sepi pengunjungnya,” ucapnya.

Sementara itu, Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, saat dikonfirmasi terkait lanjutan revitalisasi Pasar Cimindi mengaku akan segera melanjutkannya.

Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperind Kota Cimahi, Siti Rosida mengatakan, proses lanjutan revitalisasi yakni berupa pemasangan atap Pasar Cimindi baru akan dimulai lagi. Namun, proses revitalisasi terlebih dulu akan dikerjakan di tempat produksi untuk pembuatan atap.

“Memasang atap aja. Rencananya itu pekerjaan terbagi dua, pabrikasi dan pemasangan (di lokasi pasar),” katanya, saat dihubungi, kemarin. (10/7).

Menurut Siti, dalam waktu sebulan ke depan, tidak akan ada pekerjaan di Pasar Cimidi. Sebab, proses pembuatan atap akan difokusan di tempat produk. Pihaknya menargetkan proses pabrikasi atap tuntas dalam sebulan.

Sementara untuk pembuatan dan pemasangan atap dalam proses revitalisasi pasar sendiri, pihaknya tidak memasukan ke dalam proses lelang lantaran anggaran yang dibutuhkan untuk lanjutan revitalisasi kurang dari Rp 200 juta.

“Gak sampe Rp 200 juta jadi penunjukan langsung. Pagunya sih sekitar Rp 180 jutaan,” bebernya.

Siti mengaku, pihaknya menargetkan, proses lanjutan revitalisasi berupa pemasangan atas pasar tersebut akan selesai dalam tiga bulan ke depan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan