BANDUNG — Untuk mencegah penumpukan sampah yang tidak bermutu di Kota Bandung, Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung memperkenalkan program dengan nama “Kang Kisman”
Direktur Umum PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari mengatakan, “kang Pisman,” memiliki arti, kurangi (sampah makanan), Pis (pilah sampah) dan Man (manfaatkan sampah menjadi nilai jual).
“Melalui program Kang Pisman, kota Bandung akan terhindar dari tumpukan sampah yang tidak bermutu,” ucap Gun Gun Saptari, kepada wartawan kemarin (28/06), di Balai Kota Bandung.
Dalam teknis pengeloaan sampah di kota Bandung, tidak hanya melibatkan PD Kebersihan saja. Melainkan, pengelolaan sampah harus dikerjakan bersama-sama dengan seluruh Steakeholder.
“Dengan program Kang Pisman, saya mengajak seluruh Stakeholder peduli sampah di Kota Bandung,” pintanya.
Lanjut Gun Gun, ke depan kita akan kampanyekan ini kepada masyarakat bahwa kebersihan lingkungan itu penting, salah satunya mengelola sampah. Sebab, Kang Pisman sebenarnya adalah 3R yaitu (Reduce, Reuse, Recycle).
“Kang Pisman agar memiliki nilai kesundaan dan agar lebih akrab lingkungan masyarakat Kota Bandung,” katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Kerjasama Teknis Operasional, Pengawasan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Deti Yulianti menegaskan, pengelolaan sampah itu bukan hanya urusan pemerintah saja, tetapi peran setiap skateholder maupun msyarakat perlu membantu pemerintah agar berjalan lancar.
Untuk mengelola sampah yang lebih baik, setiap kewilayahan, mulai dari RW, kelurahan, dan kecamatan harus berperan.
“Saat ini adalah era pelayanan langsung dan bisa laksanakan secara efisien di kewilayahan. Sehingga khusus untuk pengumpulan sampah dari sumber akan diselenggarankan oleh pihak kecamatan karena ini salah satu untuk menjawab permasalahan sampah Kota Bandung,” tutur Deti.
Saat ini, sambung Deti. Pemkot Bandung tengah merevisi Perda No 9 tahun 2011 tentang pengelolaan sampah.
“Revisi Perda bisa lebih holistik menangani permasalahan sampah di Kota Bandung. Termasuk mendorong agar masyarakat memilih dan memilah sampah sejak dari rumah,” tandas Deti.
Sementara itu, Ketua Forum Bandung Juara Bebas Sampah, Ria Ismaria mengatakan , penanganan sampah di Kota Bandung harus ditarik ke hulu atau dimulai dari rumah tangga. Salah satunya dengan memilah dan memilih.