CIMAHI – Penemuan koper mencurigakan berwarna abu-abu di Kantin Rumah Sakit (RS) Mitra Kasih Jalan Amir Machmud Kota Cimahi hebohkan masyarakat dan pengunjung RS.
Menurut Muhamad Tegar,17 salah seorang pegawai kantin yang sebelumnya dititipi koper tersebut mengatakan,koper mencurigakan itu di titipkan pemiliknya pada Sabtu sore (23/6). Namun hingga saat ini koper tersebut belum juga ada yang mengambilnya.
“Biasa sih kalau ada yang titip barang seperti itu. Yang nitip kayaknya suami istri. Katanya nitip sebentar mau kedepan tapi sampai sekarang nggak ada yang ngambil,” ujarnya, di Area RS Mitra Kasih, kemarin (25/6).
Baca Juga:Himbau Anak Muda Jangan Golput13 Kg Sabu Berhasil Diamankan
Karena takut terjadi sesuatu, akhirnya Tegar melaporkan penitipan koper tersebut kepada pemilik kantin. Sementara itu, Dian, yang menerima laporan tak banyak bertanya mengenai siapa yang menitipkan koper.
Namun karena hari sudah malam dan koper tidak kunjung diambil, suaminya kemudian memutuskan untuk menitipkan koper pada satpam yang langsung menyimpannya di dekat gudang.
“Sama suami dipindahkan karena warung mau tutup. Kalau biasanya yang dititip itu pakaian kotor pasien. Kalau yang ini tidak berani dibuka karena di dalam koper, dan tidak sopan juga kalau dibuka. Kopernya juga dikunci gembok,” ungkap Dian.
Dian melanjutkan, ia justru kaget jika koper yang dititipkan padanya diduga berbahaya, setelah pihak Satreskrim Polres Cimahi, dipimpin Kasatreskrim, AKP Niko N. Adiputra, melakukan pemasangan garis polisi dan melakukan pengumpulan bahan keterangan padanya.
“Kaget setelah polisi kesini mau nanya soal koper yang dititip. Memang agak mencurigakan juga karena ternyata beberapa hari koper itu tidak diambil-ambil,” jelasnya.
Tak ingin bertindak gegabah, setelah menerima laporan pihak Kepolisian meminta bantuan petugas Unit Jibom Polda Jabar. Dan unit jibom tersebut tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB. Dengan peralatan lengkap, Tim Unit Jibom memulai melakukan pembongkaran terhadap koper mencurigakan tersebut.
Kapolsek Cimahi, Kompol Indarto mengatakan, awalnya pihaknya menerima laporan dari rumah sakit. Sebab mencurigakan, akhirnya pihaknya menghubungi Unit Jibom Polda Jabar. Pemanggilan Unit Jibom Polda Jabar tersebut sebagai antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang membahayakan.