Bawa Pesan Perdamaian

”Tidak ada persiapan secara khusus. Kerjakan seperti biasanya saja lah, begitu,” kata Kang Hasan saat berada di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Jalan Pelajar Pejuang 45 Bandung.

Menurut dia, debat publik digelar untuk menyampaikan visi, misi dan program masing-masing kandidat sebagai pedoman atau acuan pembangunan di masa mendatang.

Meski demikian sebut dia, alokasi waktu yang disediakan penyelenggara (KPU) seringkali dianggap kurang mencukupi. Kandidat acapkali kesulitan untuk memaparkan materi secara sempurna lantaran waktu yang disediakan sangat terbatas.

”KPU mestinya memberikan penambahan waktu agar pemaparan visi, misi dan program masing-masing pasangan calon bisa lengkap dan publik pun dapat memahaminya secara utuh. Kalau hanya satu menit, baru prolog saja sudah habis,” kata mantan pimpinan Komisi I DPR RI itu.

Kang Hasan menilai debat publik bagian dari cara penyelenggara mengenalkan kandidat kepada masyarakat pemilih. Melalui debat publik, internalisasi pendidikan politik (politic education) pun tersampaikan. Oleh karenanya, ia berharap KPU bisa mempertimbangkan adanya penambahan waktu.

Terlebih, kata Kang Hasan, pada gelaran debat publik putaran ketiga, tema yang diangkat berkaitan tentang kebijakan dan hak-hak publik yang harus dijamin pemerintahan daerah, menyangkut di dalamnya persoalan perempuan, disabilitas, anak, kepemudaan, sosial budaya dan ideologi.

Paling tidak, kata dia, ada penambahan waktu antara 5-10 menit. ”Bagaimana disuruh menjelaskan untuk keperluan masyarakat Jawa Barat yang sangat prinsipil dan strategis dalam waktu satu menit. Paling tidak, grand design tuh lima menit atau 10 menit lah,” tandasnya.

Kesiapan serupa juga disampaikan Paslon Nomor Urut 1, Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). Calon Gubernur Ridwan Kamil mengaku telah siap melaksanakan debat ketiga.

”Kita ikuti arahan KPU. Memang ada penyesuaian terkait insiden debat kedua. Topiknya kita juga sudah pahami tentang pelayanan publik, masalah perempuan, anak-anak, disabilitas, dan lain sebagainya,” kata Emil sapaan akrab Wali Kota Bandung non aktif di Bandung, kemarin (21/6).

Menurut dia, pasangan Rindu punya banyak inovasi terkait pelayanan publik. Dia berharap inovasi itu bisa menguatkan dan diterima pesannya dengan jelas oleh pemilih. Sebab berdasarkan hasil survei, banyak pemilih yang menentukan pilihannya pada H-3.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan