SUMEDANG – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Uu Ruzhanul Ulum akan mendorong produksi kedelai lokal demi memudahkan produsen tahu mendapatkan pasokan bahan baku. Para produsen tahu mengeluhkan bahan baku kedelai hingga kini masih impor.
Hal itu terungkap ketika Kang Uu mengunjungi sentra industri tahu di Sumedang, beberapa waktu lalu. Pemilik pabrik tahu Jembar Manah, Ndit Suhandi mengaku, pabriknya membutuhkan pasokan kedelai yang begitu banyak untuk memproduksi tahu. Apalagi ketika permintaan meningkat, terutama di akhir pekan.
Dia bercerita, pada hari biasa kebutuhan kedelainya hanya 3 kuintal per hari. Namun pada weekend atau hari libur meningkat 2 kali lipat. Nah, pada musim lebaran permintaan tahu meningkat lagi menjadi 4 kali lipat.
“Tapi pasokan kedelai lokal sulit. Selain sulit, rasa kedelai local kurang enak untuk tahu,” ujarnya. Karenanya dia sering menggunakan kedelai import untuk memproduksi tahunya.
”Kami terpaksa pakai kedelai impor, meski harganya mahal karena dipengaruhi harga dollar. Tapi kalau kedelai lokal kualitasnya bagus kami pakai juga seperti kedelai dari Garut,” kata Ndit.
Menanggapi hal itu, Bupati Tasikmalaya akan meningkatkan kualitas bahan baku kedelai. Petani diharapkan dapat menanam kedelai yang bibitnya berkualitas. Karena rasa tahu juga dipengaruhi oleh kualitas kedelai yang bagus.
“Saya bersama Kang Emil akan membantu para produsen tahu di Sumedang supaya lebih mudah mendapatkan bahan baku dari petani lokal,” ujarnya di pabrik Tahu Jembar Manah di Samboja Patung Kuda, RW 08 RT 05, Desa Pasangrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.
Menurut dia, agar kualitas kedelai lokal bagus, maka petani harus mendapatkan bibit yang berkualitas. Pasar kedelai sudah ada, tinggal bagaimana petani kedelai menanam kedelai dari bibit yang bagus.
“Untuk menekan import, maka produksi kedelai lokal perlu digenjot. Ketika produktivitas kedelai local meningkat maka kita bisa menghilangkan ketergantungan pasokan kedelai dari luar negeri,” kata Kang Uu.
Strateginya, kata Kang Uu, Rindu punya program pertanian berkelanjutan. Yakni, kedelai sebagai bahan baku untuk industri tahu, tempe, harus terus ditingkatkan menjadi komoditi agar pasokannya terus terjaga, termasuk dalam pemakaian benih berkualitas.