NGAMPRAH – Sebanyak empat serikat buruh yang tergabung dalam Koalisi Serikat Buruh Kabupaten Bandung Barat secara resmi mendukung Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna-Hengky Kurniawan (Akur) yang ditandai dengan penandatanganan kontrak politik. Penandatanganan kontrak politik itu dilakukan langsung oleh paslon nomor urut 3 tersebut di hadapan ratusan buruh yang hadir di kawasan industri PT CCH Indonesia, Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Sabtu (2/6).
Total ada 13 poin yang jadi tuntutan buruh dan dituangkan dalam MoU yang ditandatangani paslon Akur. Di antaranya soal UMK harus di atas PP No 78/2015 serta penetapan UMSK, menertibkan sistem kerja outsourcing, subsidi perumahan murah bagi buruh, penyediaan jasa transportasi, jaminan kesehatan dan pendidikan gratis bagi anak pekerja, hingga tenaga kerja lokal harus jadi prioritas untuk bekerja.
”Memang yang hadir hari ini ada empat serikat buruh yaitu SPN, GOBSI, FSPMI, dan TSK SPSI. Tapi, kami pastikan ada 9 serikat buruh yang sepakat pada kontrak politik ini,” kata Ketua DPC SPN KBB Budiman seusai penandatanganan MoU.
Dia menjelaskan, dari tiga paslon di Pilkada KBB hanya paslon Akur yang berani menandatangani MoU dengan buruh. Mereka merupakan paslon yang berkomitmen memperjuangkan kaum buruh, sehingga itu mencerminkan bahwa Akur diyakini bisa memberikan perhatian lebih kepada buruh ke depannya.
”Kami memiliki 6.400 anggota buruh sehingga yakin bisa ikut mendongkrak suara Akur pada pilkada,” ujarnya.
Sementara, Aa Umbara mengaku dirinya telah dekat dengan para serikat buruh sejak memimpin DPRD selama dua periode. Dia juga semakin yakin dukungan para buruh ini dapat meningkatkan suara secara signifikan. Apalagi, berdasarkan hasil survei terakhir Akur masih di atas kedua paslon lainnya. ”Jika para buruh berkonsentrasi mendukung Akur maka kami yakin bisa menang telak,” terangnya.
Jika terpilih memimpin KBB, dirinya dan Hengky berkomitmen dapat menyejahterakan para buruh. Visi dan misi yang dibuat juga rasional terhadap buruh dan sudah berdiskusi dengan anggota yang ada di dewan koalisi membahas soal anggaran untuk agama, pendidikan, dan lainnya.