Warga Resah dengan Balapan Liar

SOREANG – Seperti sudah menjadi kebiasaan setiap bulan Ramadan ajang balapan liar dilakukan oleh sejumlah remaja di beberpa wilayah Kabupaten Bandung.

Para pelaku balapan liar melakukan aksinya di beberapa titik, yakni Jalan Gading Tutuka, Protokol dan Jalan Siliwangi, pada saat sahur dan usai shalat taraweh. Sehingga, perbuatan mereka sanagat meresahkan warga sekitar.

Salah satu warga Gading Tutuka Rukmana, 35, mengatakan, para pembalap yang rata-rata masih ABG itu sangat mengganggu aktifitas masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Saking kesalnya warga di komplek Soreang Indah sempat membubarkannya karena kerap balapan di Jalan Gading Turtuka, tepatnya depan gerbang komplek perumahan tersebut.

Pembalap liar ini, selain tidak mengindahkan keselamatan baik untuk dirinya maupun orang lain, juga mengganggu warga yang sedang terlelap tidur.

“ Mereka kan sengaja datang bersama teman-temannya dari sejumlah tempat untuk balapan liar di Jalan Gading Tutuka yang jalannya mulus dan layak untuk pembalap liar itu. Makanya saya setuju polisi membubarkan paksa mereka,” kata Rukmana saat di wawancara, belum lama ini (18/5).

Rukmana mengungkapkan, pembalap itu tidak pernah jera ketika ada temannya yang meninggal dunia gara-gara tabrakan dalam ajang balapan liar. Mereka malah terus melakukannya meski sudah diingatkan oleh warga dan patroli polisi. Bahkan mereka selalu kucing-kucingan dengan polisi.

Kanit Patroli Polsek Soreang Mohamad Rafid menjelaskan, bahwa balapan liar ini kerap kecolongan karena pembalap melakukan aksi saat polisi patroli lengah.

“Kan mereka melakukan aksi jalanan itu main kucing-kucingan dengan polisi. Makanya jangan kaget kalau pembalap liar ini tak pernah jera meski ditilang atau kena tangkap polisi,” jelasnya.

Selain di kota Soreang, lanjut Rafid, balapan liar yang dilakukan di kecamatan lainnya yakni di Jalan Panyadap Kecamatan Majalaya. Pembalap yang melakukan aksi itu siang hari atau jelang buka puasa sembari ngabuburit.

Pengguna jalan menilai, aksi tersebut sangat mengganggu. Untuk menghindari kecelakaan, terpaksa pengguna jalan lainnya memilih atau menepi ke pinggir jalan

Bahkan, lanjutnya, pihaknya menyarankan kepada pembalap liar agar melakukannya di lintasan balap Brigif Cimahi. “Saya juga mengusulkan agar mereka itu sebaiknya balapan di Brigif Cimahi. Kan sudah difasilitasi tempatnya di Brigif itu,” tegasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan