Pemprov Terima Sertifikat UGG untuk Ciletuh

BANDUNG – Sertifikat Unesco Global Geoparks (UGG) untuk Ciletuh Palabuhanratu yang dikeluarkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) telah diterima oleh Pemprov Jabar sebagai bentuk pengakuan dunia atas keberadaan kawasan Geopark Ciletuh.

General Director of Unesco Audrey Azoulay menandatangani, langsung sertifikat tersebut. Sehingga, legatlitas Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi sebagai bagian dari UGG di dunia dimiliki oleh Indonesia.

Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu Deny Juanda mengatakan, terbitnya sertifikat ini melengkapi perjuangan proses sertifikasi dari Unesco.

’’Alhamdulillah, kami bersyukur sekali atas terbitnya sertifikat ini, segera akan digelar acara peresmian UGG Geopark Ciletuh Palabuhanratu,’’ kata Deny ketika ditemui belum lama ini.

Dia mengapresiasi atas kerja keras semua pihak yang telah bersama-sama berjuang pada setiap proses sertifikasi Unesco.
Bahkan, sertifikat ini memiliki masa berlaku sejak ditetapkan dari 17 April 2018 hingga 16 April 2022.

Deny memaparkan, sebelumnya Unesco mengesahkan 12 geopark dari 11 negara sebagai UGG. Pengesahan disampaikan dalam sidang Executive Board Unesco ke 204, Komisi Programme and External Relations.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya mendapatkan kabar tersebut dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang tersebut.

Hingga kini, lanjut Aher tercatat, empat UGG di Indonesia, yakni Batur UNESCO Global Geopark, Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, Ciletuh – Palabuhanratu aspiring UNESCO Global Geopark, dan terakhir Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark.

Selain itu, pasca penetapan bulan lalu, Pemprov Jabar terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Ciletuh-Palabuhanratu. untuk infrastruktur jalan penghubung Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Pemprov Jawa Barat sudah menggelontorkan anggaran Rp 96 miliar pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu masuk Waluran ke Geopark. Selain itu, pada 2017 dibangun juga ruas jalan dari pintu masuk Loji ke Geopark yang menelan anggaran Rp 217 miliar.

Sedangkan untuk tahun ini kita membuat kawasan jalan dari arah pintu masuk Paltiga sebesar Rp 90 Miliar. Termasuk pembangunan bandara di Sukabumi, karena salah satu syarat geopark internasional itu, harus ada bandara dekat geopark dengan jarak tempuh maksimal tiga jam perjalanan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan