NGAMPRAH – Selama Ramadan tingkat okupansi hotel di Lembang Kabupaten Bandung Barat diprediksi akan menurun hingga 90 persen. Hal itu dikarenakan banyak pengunjung yang memilih fokus beribadah puasa bersama keluarga di rumah ketimbang harus menginap di hotel.
“Setiap ramadan tren penurunan okupansi sudah biasa terjadi. Ramadan ini saya predikisi sampai 90 persen. Kemungkinan akan kembali ramai nanti pada libur Lebaran karena banyak keluarga yang berlibur ke Lembang,” kata Manager Marketing dan Sales Hotel Vila Lemon Lembang, Ian Rahmat Firdaus, di Lembang kemarin.
Menurut Ian, dengan adanya restoran di sejumlah hotelpun itu tidak bisa menutupi pendapatan hotel pada puasa. Sebab, restoran yang di Lembang jarang digunakan pengunjung untuk buka bersama puasa. “Untuk puasa ini orang-orang lebih memilih ke kota saat buka puasa. Adapun untuk di Lembang itu akan ramai jika hari libur saja,” katanya.
Dia mengungkapkan, agar penurunan tidak terlalu signifikan, pihaknya akan memberikan potongan harga khusus ramadan guna menarik masyarakat. “Jelas itu pasti kita akan menyediakan program diskon sampai 50 persen. Selain itu, kita juga membuka online travel agen,” katanya.
Menurut Ian, biasanya penurunan okupansi akan naik kembaIi dua hari menjelang hari raya Idul Fitri. Pada saat Idul Fitri akan mempengaruhi pendapatan hotel signifikan. “Hotel biasanya sudah dibooking menjelang libur lebaran. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, memang banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke Lembang. Mudah-mudahan saja tren ini bisa terjaga,” katanya.
Berdasarkan data PHRI KBB, jumlah hotel/restoran di KBB terdapat 308 hotel. Adapun hotel dan restoran yang tergabung di PHRI sebanyak 52 hotel/restoran. “Biasanya hotel-hotel di Lembang sering digunakan oleh kegiatan dinas, corporate dan wisatawan. Saya harap, untuk puasa tahun ini penurunan okupansi tidak terlalu signifikan,” ujarnya.
Tak hanya hotel, objek wisata di Lembang juga diprediksi mengalami penurunan. Public Relation (PR) Farm House Lembang, Intania Setiati membenarkan, bila setiap memasuki bulan Ramadan ada penurunan pengunjung. “Sekitar 30 persen penurunannya,” kata Intan sapaan akrabnya.
Menurut dia, tingkat kunjungan akan kembali normal terjadi pada libur Lebaran. Kenaikan bisa mencapai angka 100 persen lebih. Itu disebabkan karena banyak masyarakat dari berbagai wilayah yang menghabiskan liburan pada momen Lebaran. “Memang puncak keramaiannya pada libur Lebaran nanti. Kalau Ramadan memang mengalami penurunan walaupun ada saja pengunjung yang datang,” pungkasnya. (drx)