SOREANG – Akibat tak diberi uang, RM alias Aris, 22, warga Sayati, Kabupaten Bandung nekad menghabisi nyawa Rio Ariandi, 18, warga Baleendah dengan cara menikam bagian depan kiri kepalanya menggunakan pisau dapur, Selasa (15/5) di warung internet di Jalan Simpang, Siliwangi, Baleendah, Kabupaten Bandung. Akibatnya, korban tewas saat tengah dibawa dalam perjalanan ke Rumah Sakit Al Ihsan.
Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan mengungkapkan, menurut pengakuan tersangka, tersangka melakukan hal tersebut karena tidak diberi uang oleh korban, sehingga tersangka nekad menganiaya korban dengan menggunakan pisau dapur. Sehingga, mengakibatkan korban mengalami luka di kepala bagian kiri atas telinga.
“Setelah mengetahui hal tersebut, saksi pun membawa korban ke RS Al Ihsan, namun nyawa korban tak bisa tertolong. Pihak rumah sakit langsung melaporkan kepada pihak Kepolisian Polsek Baleendah, bahwa adanya korban yang meninggal dunia diduga akibat dianiaya,” ungkap Indra saat di wawancara di Mapolres Bandung, kemarin (17/5).
Menurut keteranan sejumlah saksi, lanjut Indra, tersangka langsung melarikan diri, namun petugas pun langsung memburu, sehingga pada Rabu (16/5) sekitar pukul 20.30 Wib berhasil ditangkap di wilayah Pacet oleh jajaran Satreskrim Polres Bandung dan unit Reskrim polsek Baleendah.
“Tersangka sebelum melakukan penganiayaan, terlebih dahulu melakuka upaya pemerasan terhadap korban, di warnet, Jalan Simpang Baleendah. Tersangka meminta uang, namun korban tidak memberikan, kemudian meminta handphone terus tidak dikasih dan mencoba merampas tas korban. Disitu ada perlawanan, tersangka menikam dan memukul kepala bagian atas,” terangnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 351 ayat 3 KUHPidana yaitu tentang penganiayaan yang menyebabkan hilang nyawa seseorang. Dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.
Sementara itu, tersangka RM mengaku sengaja membawa pisau dapur tersebut untuk berjaga-jaga dikawatirkan ada orang yang hendak berbuat jahat. Terkait dengan penganiayaan yang dilakukannya hingga membuat korban tewas, ia mengaku spontan dan tengah dipengaruhi minuman keras.
“Saya minta pada korban uang tapi tidak dikasih. Pas dia bilang tidak punya saya tusuk pakai pisau ke kepala. Pisau dibawa dari rumah buat jaga diri. Saya melakukan ini secara spontan, karena sebelum menikam saya minum minuman keras di Dayeuhkolot. Saya sangat menyesal telah menusuk dia,” paparnya. (yul/yan)