PURWAKARTA – Pelaku usaha topi di Desa Tanjung Garut kecamatan Cijunti kabupaten Purwakarta, mengaku kesulitan dalam memasarkan produk mereka. Hal itu disampaikan pada calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat kunjungan ke wilayah itu, kemarin (11/5).
Panta, 43, salahsatunya dia mengeuhkan kesulitan melakukan pemasaran setelah dirinya pindah domisili dari Jakarta pada 2003 lalu. Padahal sebut dia, jika pesanan banyak produksi topi tersebut dapat menyerap lapangan kerja local dalam jumlah yang banyak.
”Persoalan yang kami hadapi utamanya adalah pemasaran, kalau ada pesanan otomatis warga banyak yang bekerja, namun jika pesanan sepi, maka yang bekerja pun sedikit,” ungkap Panta.
Karena itu, Panta bersyukur dengan kunjungan Ridwan Kamil ke Tanjung Garut yang menurutnya menawarkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha topi di Tanjung Garut, khususnya dalam hal pemasaran.
Menurut Panta, hingga saat ini belum pernah ada perhatian dari pemerintah untuk membantu usaha topi di Tanjung Garut.
Menanggapi aspirasi dan keluhan dari para pengusaha topi, menurut Ridwan Kamil, salah satu program unggulan RINDU adalah satu kampung satu produk. ”Usaha topi di Tanjung Garut adalah salah satu contoh industri yang mewakili satu desa satu perusahaan,” kata Ridwan.
Pasangan RINDU, menurut Kang Emil akan mendukung dan memfasilitasi berbagai usaha di berbagai kota dan kabupaten di Jabar, melalui dukungan pendanaan dan pemasaran.
”Untuk pendanaan, sudah ada contohnya di Bandung dengan kredit mesra, sehingga Dana untuk pengembangan usaha bisa diperoleh melalui masjid,” ungkap Ridwan.
Dalam hal pemasaran, Ridwan akan mendorong para pelaku usaha untuk bersinergi dengan tren pemasaran saat ini, yaitu memanfaatkan internet atau pemasaran online. “Para pemuda dapat menjadi pemasar produk topi asal Tanjung Garut ini, dengan menjadi pemasar online, untuk menjadikan topi asal Cijunti ini dikenal dunia,” pungkasnya. (yan/ign)