BANDUNG – Sebanyak 22 dari 77 perangkat daerah atau instansi di Jawa Barat menerima penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kopablik) tahun 2018, kemarin (11/5). Mereka lolos kompetisi setelah melalui proses panjang seleksi yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Biro Organisasi.
Kompetisi ini terbagi menjadi dua klasifikasi. Pertama, tingkat pemerintahan di lingkungan Provinsi Jawa Barat sebanyak 10 juara. Kedua, tingkat kabupaten/kota sebanyak 12 juara. Sedangkan peserta yang mengikuti kompetisi ini sebanyak 77 perangkat daerah. Dari 22 pemenang, paniti juga memilih Top 11.
Ke-10 juara di lingkungan pemerintahan Provinsi Jawa Barat yakni Biro Pengendalian Pembangunan, Dinas Perkebunan, Dinas Tanaman dan Holtikultura, Badan Pendapatan Daerah (Bapeda), Dinas Perkebunan UPTD Balai Proteksi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, DP3AKB, Dinas Ketahanan pandan dan Peternakan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
Sedangkan 12 instansi di tingkat kabupaten/kota yakni Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung, RSUD Kota Bogor, UPTD Puskesmas Padaherang Kabupaten Pangandaran, BKPSDA Kota Bogor, DPMPTSP Kota Bogor, Kelurahan Mekaraya Kota Depok, DP3A Kabupaten Karawang, dan Disdagkoperin Kota Cimahi.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sangat mengapresiasi kinerja ASN dalam membuat sistem inovasi pelayanan publik (sinovik) di berbagai bidang. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, perizinan, pemerintahan, dan lainnya. Pelayanan publik, kata dia, bagian terpenting jalannya pemerintahan.
Pria yang akrab disapa Aher ini mengungkapkan, sinovik yang sudah diinisiasi sejumlah perangkat daerah di Jawa Barat saat ini, masuk dalam kategori new public goverment. Hal ini menjadi cara pandang yang baru layaknya sistem perusahaan terbuka (Tbk). Perusahaan dengan tingkatan terbuka tersebut transparan kepada publik.
“Semangat transparansi yang bisa dikontrol oleh publik. Istilahnya good goverment governance,” katanya.
Sejak lama dia sudah berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dan pengembangannya. Bentuk dorongan tersebut salah satunya berupa pembinaan melalui kompetisi yang dilaksanakan Biro Organisasi Pemprov Jabar bekerja sama dengan The Jabar Ekspres Institute of Pro Otonomi (JIPO) dan The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi (JPIP). ”Kita dorong agar terus berinovasi. Diberikan penghargaan,” tuturnya.