Taktik Jitu Zizou

MUENCHEN – Sebanyak 25 kali Bayern Muenchen bertemu dengan Real Madrid di Liga Champions. Kekuatan dan kelemahan antarindividu kedua tim pun seperti sudah tertanam dalam di otak pemain Bayern dan Real.

Namun pada leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Arena kemarin (26/4) entrenador Real Zinedine Zidane terbukti lebih jeli dalam mengeksplotasi kelebihan individu pemainnya. Zidane dan Real pun menang 2-1 atas Bayern.

Bayern sempat unggul lewat gol bek kanan Joshua Kimmich pada menit ke-28. Namun kemudian Real membungkam fans Bayern lewat kaki Marcelo (44′) dan Marco Asensio (57′).

Bavarian Football kemarin menulis karena kedua tim sudah sama-sama hafal kekuatan dan kekurangan, kedua tim memakai skema permainan yang sama, 4-1-4-1. Bayern memasang Javi Martinez sebagai poros tunggal di depan empat bek. Sedang Real memakai Casemiro.

Namun petaka terjadi ketika pertandingan berlangsung belum sampai sepuluh menit. Winger kanan Bayern Arjen Robben mengalami cedera dan ditarik keluar menit ke delapan. Sebagai pengganti Robben, der trainer Bayern Jupp Heynckes memasukkan Thiago Alcantara.

“Adanya Thiago memaksa Bayern memainkan 4-2-3-1 sebagai skema permainannya. Thomas Mueller pun digeser menjadi winger kanan,” tulis Bavarian Football. Sampai dengan gol Kimmich terjadi, strategi 4-2-3-1 milik Heynckes sepertinya akan memenangi pertarungan.

Tapi kebugaran fisik pemain Real yang ditunjukkan dengan melakukan pressing tinggi membuat pemain Bayern sering kelabakan. Dan gol kemenangan yang dicetak Asensio adalah buktinya.

Winger bertenaga kuda Real Lucas Vazquez menunjukkan performa paling apik. Heatmaps Vazquez versi Whoscored kemarin memperlihatkan pemain 26 tahun itu dominan di sisi kanan Real. Bukan cuma di sepertinya area penyerangan, melainkan juga sepertiga area pertahanan. Sepanjang pertandingan Vazquez melakukan 56 sentuhan dengan bola.

“Gol oleh Marco (Asensio) terjadi karena kami melakukan counter attack yang cepat dan mematikan. Saya menempel Rafinha dan terjadi kesalahan, saya merebutnya kemudian Marco menyelesaikannya dengan sangat baik,” kata Vazquez kepada UEFA.

Mengganti Isco dengan Marco Asensio ketika babak kedua terjadi terbukti menjadi substitusi krusial baut Real. Musim ini, tiga gol dilesakkan Asensio ketika tampil sebagai pengganti di Liga Champions. Selain Asensio, hanya Alvaro Morata (Chelsea) dan Wissam Ben Yedder (Sevilla) yang memiliki catatan impresif sebagai pengganti di Liga Champions.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan