BANDUNG – Dedi Mulyadi akan segera akan melaporkan pembuat video yang menggambarkan adanya dukungan dari Paguyuban Paranormal ke pasangan calon gubernur nomor empat itu.
”Kuasa hukum saya hubungi saya (via WhatsApp). Kemudian sekretaris Golkar Jabar juga menghubungi saya. Yang intinya menyampaikan mungkin besok (hari ini, Red.) atau hari Senin, kita akan melaporkan kepolisi aja,” kata calon wakil gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pada wartawan usai jadi narasumber acara Mimbar Pemimpin Indonesia (Mimpi) di Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur kemarin (25/4).
Dedi menuturkan, tujuan dari pihaknya melaporkan orang yang berbaju dukun dalam video tersebut untuk mengetahui motif apa yang dimiliki orang tersebut serta adanya dugaan aktor intelektual dibalik pembuatan video tersebut guna menjatuhkan dirinya dalam Pilgub Jabar.
”Kita akan melaporkan orang yang membuat video itu yang berbaju dukunnya biar saya mengetahui itu disuruhnya sama siapa gitu loh,” tuturnya.
Menurutnya, pola-pola politik untuk menjatuhkan calon lainnya ada dua macam ada pola menjelekkan, ada pola sokong jongklok. “Nah ini mudah-mudahan ini tidak sokong jongklok. Sehingga kita akan lapor polisi jadi nanti polisi bisa mengklarifikasi,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi menegaskan dirinya benar-benar tidak mengenal orang yang ada dalam video tersebut. ”Sampai sekarang kita gelap, itu siapa namanya? Alamatnya dimana? Dan lembaga apa?” pungkasnya.
Sebelumnya Tim Gabungan Pemenangan Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menyayangkan atas beredarnya isu hoax yang menerpa pasangan tersebut. Hal ini terbukti dari beredarnya isu hoax dukungan dari Paguyuban Paranormal Jawa Barat untuk pasangan 2DM.
Wakil Sekretaris Tim Gabungan Asep Suparman mengatakan beredarnya kabar hoax tersebut dapat merusak sportivitas demokrasi di Pilgub Jawa Barat. Secara organisatoris, dirinya memastikan bahwa paguyuban tersebut tidak pernah ada.
”Saya malah baru dengar ada paguyuban itu?. Saya khawatir kemunculan organisasi dadakan tersebut merupakan pesanan dari pihak lain. Karena itu, saya meminta agar masyarakat tidak mudah terhasut atas beredarnya isu hoax tersebut,” katanya, Senin (23/4) saat dihubungi.
Atas hal tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh pasangan calon agar menjaga iklim kondusivitas demokrasi di Pilgub Jawa Barat. Pendidikan politik menurut dia, jauh lebih penting dibandingkan sekedar melemparkan isu yang meresahkan publik.