TEXAS– Tiga seri pembuka MotoGP berakhir di Texas, Amerika Serikat dinihari kemarin. Sejumlah kejutan lahir dari seri balapan pembuka. Meski sang juara bertahan Marc Marquez tetap menjadi “the man to beat”, sejatinya pertempuran sesungguhnya baru akan dimulai di Jerez, Spanyol 6 Mei mendatang, dimana seri balapan memasuki tanah Eropa.
GP Amerika Serikat, sekali lagi, mengonfirmasi ketangguhan Marquez sebagai yang tak terkalahkan di Austin. Setelah menyodok ke posisi terdepan di lap pertama, tercatat hanya sekali ancaman datang dari pembalap Suzuki Andrea Iannone. Setelah memenangi pertarung yang tak imbang, Marquez langsung melarikan diri dan merebut kemenangan keenam beruntun di Austin. Pembalap 25 tahun itu unggul jauh 3,5 detik di depan Maverick Vinales (Movistar Yamaha).
”Saya ingin menjawabnya (kritikan terkait insiden di GP Argentina) di lintasan, dan saya berhasil,” ucap Marquez usai balapan, seperti dilansir GP One. Dia mengaku mengubah strategi balapnya setelah drama balapan di Argentina. Marquez langsung agresif sejak lap pertama sampai akhir. ”Saya tak pernah pembalap seperti ini. Biasanya saya menunggu lalu habis-habisan di akhir,” tandasnya.
Kemenangan Marquez sudah diprediksi sebelumnya. Yang justru menjadi bagian dari kejutan adalah kembalinya Vinales ke podium. Ini menjadi hasil balapan terbaik pembalap bernomor start 25 itu sejak GP Inggris Agustus tahun lalu. Atau podium pertamanya sejak GP Australia Oktober.
Vinales merasa Yamaha sudah menemukan potensi terbaik YZR-M1 2018. Terutama melalui perubahan besar-besaran pada setingan elektronik. Dia mengatakan seperti menemukan motor yang dipakainya memenangi tiga balapan pembuka secara beruntun tahun lalu. ”Kami harus menjaga tren positif seperti ini. Kami tahu, kami bisa berkembang lebih maju lagi,” ucap runner di GP Amerika Serikat tersebut.
Yang menambah kepercayaan diri Vinales adalah beberapa lap terakhir pada balapan dinihari kemarin kecepatan rata-ratanya sabanding dengan Marquez. Dia hanya agak kesulitan di lap-lap pembuka. Di saat yang sama Marquez mampu menciptakan jarak cukup jauh untuk bisa dikejar. Sampai lap 10 Marquez sudah berjarak lima detik memimpin lomba. ”Sisi ini yang harus kami perbaiki. Saya tidak sabar segera ke Jerez (seri berikutnya), trek yang sangat cocok dengan Yamaha,” tandasnya.