“Dan dari aspek kesiapan embarkasih pun dinilai tidak efektif. Karena dari hasil kesepakatan dengan Kemenag, ternyata embarkasih tetap dari Bekasi. Jadi, bayangkan orang Cirebon harus ke Bekasi dulu, balik lagi ke Kertajati. Itu memakan waktu yang lama sampai dua jam lebih itu pun kalau lancar, kalau macet lebih dari itu,” keluhnya.
Jalur Timur ke Barat memang tidak terlalu macet, tetapi dari Barat ke Timur tentu macet, kecuali ada usulan truk tidak boleh lewat jalur tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Dedi Taufik mengatakan, BIJB Kertajati dipastikan beroperasi sesuai target yaitu direncanakan akan diresmikan di pertengahan April dan mulai beroperasi perdana untuk pemberangkatan haji nanti.
“Secara teknis sudah sangat siap, baik sisi udara maupun lainnya, ya bisa dikatakan sudah 99%,” tuturnya.
Sementara mengenai pemberangkatan haji, rencananya tidak bisa semua, diberangkatkan dari BIJB karena terkait kendala landas pacu baru 2.500, dan masih ada 500 meter yang belum selesai. ”Jadi, embarkasi haji bekasi akan tetap berangkat dari Cengkareng, dan yang berangkat dari BIJB hanya dari Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu Majalengka, dan kuningan) saja,” jelasnya. (mg2/ign)