”Kita berharap efisiensi dan manfaat dari anggaran itu betul-betul efektif dan efisien, tidak ada lagi kemubajiran. Selama ini kan uangnya habis tapi tidak bermanfaat, cuma pertanggungjawaban tapi dampak pembangunannya gak nampak, itu yang harus kita ubah,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menuturkan, penerapan sistem e-government mutlak harus dilakukan untuk pemerataan reformasi birokrasi. Sebab, masih ada yang harus diubah dari paradigma atau cara pandang pengelolaan pemerintahan saat ini agar anggaran yang dianggarkan bisa bermanfaat bagi masyarakat, transparan serta bisa dipertanggungjawabkan.
”Manfaatnya harus jelas dan tidak ada penyimpangan. Termasuk dalam pelayanan publik yang tidak berdampak pada anggaran,” kata Aher -sapaan Ahmad Heryawan.
Dia memaparkan, saat ini masih ada layanan publik berupa pembangunan fisik maupun non fisik, yaitu kesehatan dan juga layanan publik berbasis perizinan yang tetap harus membutuhkan transparansi dan efisiensi. Menurut Aher, semua harus berjalan lancar dan tidak ada penyimpangan, tepat sasaran serta manfaatnya jelas bagi masyarakat.
Maka dari itu, dalam membuat program kerja di sebuah darah atau instansi pemerintah dalam konteks daerah, baik itu provinsi dan kabupaten/kota alur perencanaannya harus tegas dari mulai visi dan misi serta penyebaran misi pada kalangan masyarakat. Sebab, hal tersebut menjadi indikator utama agar mampu mengetahui kerja dan kinerja kepala pemerintahan.
”Salah satunya adalah LKIP. Mengapa LKIP penting karena itu menggambarkan apa yang terjadi pada program-program kerja,” kata dia.
Sementara itu, Provinsi Jawa Barat mempertahankan nilai ‘A’ untuk penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2017. Kunci baiknya akuntabilitas kinerja ini adalah outcome yang bisa secara langsung dirasakan masyarakat.
”Ini (Akuntabilitas Kinerja) sangat penting. Sebab, akuntabilitas kinerja pemerintah itu menujukkan bahwa kinerja pemerintah dicapai tepat sasaran,” ujar Heryawan dalam rapat Percepatan Reformasi Birokrasi Melalui Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (Sakip) tersebut.
Kunci akuntabilitas kinerja tersebut, pria yang akrab disapa Kang Aher itu menjelaskan bahwa tidak hanya dilihat dari output dari sebuah program atau kebijakan. Kata Aher, outcome juga penting diperhatikan bahkan menjadi kunci dari akuntabilitas kinerja. Outcome yaitu dampak atau manfaat jangka yang dinikmati langsung oleh masyarakat.