SOREANG – Banyaknya aliran dan golongan agama islam di Indonesia dengan berbagai macam latar belakang harus dijalin dalam bingkai Ukhuwah Islamiayah (Persaudaraan)
Ustad Abdul Somad yang sedang melakukan safari Dakwah di Kabupaten Bandung mengatakan, Umat Islam di Indonesia sanga bermacam-macam. Namun secara organisasi dapat disebutkan seperti Persis, NU, Muhammadiyah, dan Nahdhatul Wathan.
Dia menilai, semua organisasi ini harus bersatu. Sebab, memiliki akidah yang sama dan tidak boleh malah terpecah belah. Namun, bila kepentingan dan hasrat di utamakan maka bisa saja persatuan sulit terwujud.
“Jadi amat sangat mungkin bersatu. Kenapa, karena tuhannya satu, kiblatnya satu, ibadah yang dijalankan adalah Shalat satu dan nabi terakhir adalah Nabi Muhammad Shallahu Alaihi wa Salam,” jelas Ustad Somad ketika ditemui disela-sela jamuan Bupati Bandung Dadang M. Naser kemarin (1/4)
Dia menuturkan, bila persatuan dalam islam ingin terwujud maka sudah selayaknya jauhkan kepentingan dunia yang berada di organisasi-organisasi islam tersebut. Namun, kondsinya saat ini menyatukan pemahaman didalam islam butuh ke sabaran.
“Kita amat mungkin bersatu tapi menyatukan untuk shalat subuh berjamaah di mesjid payah. Masih ada yang tidak mau salat subuh di mesjid karena ada qunut. Yang qunut dan tidak qunut keduanya sah,” ungkapnya.
Dia memaparkan, keberadaan organisasi Islam seperti Persis, NW, NU dan Muhammadiyah adalah kendaraan organisasi sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang dakwah yang memiliki banyak titik persamaan dari perbedaan. Sebab, bila dikompromikan dengan urusan ibadah wajib seperti shalat subuh semuanya sepakat bahwa hukumnya wajib dan berjamaah.
Untuk itu, atas dasar memiliki kesamaan tersebut sudah sepantasnya umat Islam di Indonesia harus bersatu. Sehingga, kekuatan islam di Indonesia tidak dipandang sebelah mata oleh negara manapun.
Sebelum menyampaikan ceramah, Ustaz Abdul Somad terlebih dahulu diterima di kediaman Bupati Bandung, Dadang M Naser di komplek Pemkab Bandung. Di ruang utama, Ustaz yang terkenal dakwahnya melalui media sosial (Medsos) ini berbincang dengan Bupati Bandung, Dadang M Naser yang ditemani mantan Bupati Bandung, Obar Sobarna dan tokoh agama di Kabupaten Bandung. (yul/yan)