Menanggapi hal itu, Ketua TP.PKK Kabupaten Bandung Kurnia Agustina Dadang M. Naser berharap, dengan hadirnya KIA, kemudahan dan keberpihakan terhadap anak bisa terwujud secara merata. Baik dalam hal pendidikan, perlindungan juga pelayanan publik.
“Kita berharap, KIA bia meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik, serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara, khususnya anak-anak. Selain itu pelayanan publik berbasis KIA, harus diterapkan di berbagai lini. Mulai dari sekolah, pelayanan transportasi hingga layanan untuk pendidikan keterampilan, dan yang terpenting adalah semua anak di Kabupaten Bandung punya identitas,” katanya.
Dalam hal pendidikan, Kabupaten Bandung prestasinya terdepan dan tertinggi seJawa Barat, ucap Nia, tetapi mengalami penurunan menjadi kedua, karena anak-anaknya dari SMP tidak mau meneruskan ke SMA. Kemudian dari SMA tidak mau Kuliah, padahal daerah membutuhkan tenaga-tenaga pemikir-pemikir terampil, pewaris masa depan.
“Kalau anak-anak yang disini mau janji ke ibu mau terus kuliah, meneruskan sekolah, menggapai cita-cita, Jadi orang berhasil, selamat dunia akhirat,” ucapnya.
Kemudian dia berpesan kepada seluruh siswa dan pengajar, agar stop bullying di sekolah. Semuanya harus bisa mencegah terjadinya kekerasan di sekolah, baik pada anak sekolah, maupun ada guru.
“KIA juga berfungsi untuk pendidikan, perlu untuk kuliah. Selain itu berita baiknya pemerintah daerah akan mengupayakan KIA untuk beberapa kemudahan berbebagai akses, seperti beli buku harganya bisa murah, masuk ke temat wisata dan tempat makan tertentu aka nada juga pertimbangan harga,” pungkasnya. (yul/yan)