Citarum Tidak Berhenti di Mayjen Doni

Mutasi lain, di antaranya Brigjen TNI Setphanus Tri Mulyono yang sebelumnya kasdam di Kodam IX/Udayana bakal mengisi posisi yang ditinggalkan Besar di Puspenerbad. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Stephanus diserahkan kepada Brigjen TNI Kasuri, yang sebelumnya bertugas sebagai staf khusus KSAD.

Sementara itu, Kendati tidak menjabat menjadi sebagai Panglima Kodam Siliwangi/III karena diangkat jadi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Mayor Jenderal Doni Mordano memastikan seluruh program Citarum akan tetap jalan sesuai target.

”Program revitalisasi Sungai Citarum akan terus berjalan, baik itu Panglima Kodam Siliwangi III atau gubernurnya yang ganti. Dan saya, akan pastikan program ini akan terus berjalan,” tutur Panglima Kodam Siliwangi/III, Mayor Jenderal Doni Mordano, Bandung, belum lama ini.

Menurutnya, memastikan program revitalisasi Sungai Citarum itu sangat penting mengingat sungai tersebut sangat strategis melebihi sungai yang ada. Sehingga, dalam hal ini program revitalisasi akan terus menjadi program prioritas siapapun itu gubernur dan pangdam-nya nanti.

”Maka dari itu, Sungai Citarum akan terus kita benahi, dan dengan dukungan masyarakat terutamanya program revitalisasi ini tentu akan efektif (berhasil),” jelasnya.

Menurut Mayor Jenderal Doni Mordano, karena nilainya yang strategis Sungai Citarum memiliki banyak fungsi salah satunya menghidupi warga Jabar termasuk DKI Jakarta. Di sisi lain, air sungai Citarum yang ditampung di Saguling, Cirata dan Jatiluhur meski mengandung banyak bakteri dan logam berat, airnya tetap bisa menghasilkan kurang lebih 1.888 MegaWatt.

Apabila bercermin pada 1970-an terang dia, kondisi Sungai Citarum dari hulu sampai hilir merupakan berhak banyak masyarakat Jabar khususnya karena masih bersih. Saat ini ironisnya lebih banyak sampah rumah tangga, limbah pabrik, limbah pertanian dan lain sebagainya. Setiap harinya industri mengeluarkan kurang lebih 5 juta limbah yang tidak diproses sebelumnya. Hal ini dilakukan karena industri tidak mau merugi karena harus mengeluarkan biaya untuk mengolah limbah hingga bisa layak buang atau tidak berbahaya kembali. (syn/oki/mg2/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan