BANDUNG – Aula Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat (Jabar), ramai didatangi perempuan, kemarin (5/3). Mereka adalah para fungsionaris dan afiliasi partai politik pendukung pasangan calon gubernur Jabar nomor 3 Asyik (Sudrajat-Syaikhu).
Peserta yang datang berasal dari Perempuan PKS, Perempuan Indonesia Raya Gerindra, Puan PAN, Wanita PUI, Muslimah Partai Bulan Bintang dan Ikatan Perancang Busana Muslim Jabar. Dipimpin oleh Netty Prasetiyani, ketua Departemen Pembinaan Istri Kepala Daerah (Iskada) DPP PKS.
Netty mengaku, sengaja datang ke KPU membawa perempuan pendukung Asyik karena tiga tujuan. Pertama, partai politik memiliki tanggung jawab memberi pendidikan politik kepada masyarakat. Termasuk perempuan.
Oleh karena itu, perempuan pendukung Asyik perlu mengambil peran aktif dan mengetahui berbagai hal tentang pilgub. Perempuan harus memiliki pengetahuan memadai baik sebagai pemilih maupun ketika dicalonkan.
”Ini sangat penting agar pilgub jangan sampai seperti arisan. Ibu-ibu datang. Mengocok dan melihat siapa yang dapat lalu pergi,” papar Netty, kemarin.
”’Pilgub bukan arisan. Perempuan harus tahu haknya. Bukan kewajibannya saja,” sambung doktor Ilmu Pemerintahan lulusan Universitas Padjadjaran ini.
Kedua, menurut istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ini, dengan datang ke KPU, perempuan pendukung Asyik bisa meningkatkan kapasitas untuk memerhatikan dan memperjuangkan isu-isu yang menjadi kepentingan perempuan. Pemilih perempuan tidak boleh lagi sekadar menjadi objek. Menurut dia, perempuan harus ikut menentukan masa depan dengan memberikan pilihan yang sadar dan bertanggung jawab.
”Perempuan harus berdaya bagi dirinya juga perempuan lain,” kata perempuan yang menikah dengan Kang Aher—sapaan akrab Ahmad Heryawan—pada 13 Januari 1991 ini.
Ketiga, tambah dia, belajar regulasi dan aturan pilkada serentak yang diselenggarakan KPU. Terbukti, setelah peserta dialog bertemu dengan komisioner, baru tahu ternyata ada batas maksimal harga kerudung sumbangan Rp 25 ribu. Belum lagi soal aturan alat peraga kampanye (APK). Setelah mendengar berbagai penjelasan tentang aturan, artinya, di kampanye pilkada serentak ini perempuan pendukung Asyik harus kreatif dan inovatif. ”Ibu-ibu katanya baru tahu ternyata batas maksimal harga kerudung sumbangan Rp 25 ribu,” ungkap dia.