BANDUNG – Kampanye Gemar membaca dilakukan dalam bentuk Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca (GNGM) kembali digelar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kegiatan rutin tahunan tersebut kali ini bekerja sama dengan Pemerintah kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Kepala Perpustakaan Nasional, Opong Sumiati menjelaskan, Indonesia masih memiliki budaya literasi yang rendah salah satunya dengan mobilisasi ilmu pengetahuan dan teknologi. ”Indonesia masih rendah dalam gemar membaca. Hal ini dipengaruhi teknologi informasi yang semakin canggih. Itu memiliki andil yang sangat besar terhadap budaya membaca di negeri ini,” kata Opong di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung Jalan Seram Nomor 2, kemarin (26/02).
Sehingga jelas Opong, Perpustakaan Nasional berusaha agar bangsa Indonesia tidak selalu disibukkan dengan kegiatan yang kurang bermanfaat seperti sosial media, game online dan sebagainya. Salah satunya dengan menggelar Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca. ”Ini salah satu upaya mendorong dan membangkitkan semangat masyarakat untuk lebih gemar membaca,” katanya
Safari di kota Bandung diikuti unsur SKPD, TP PKK, Kepala Sekolah, Guru, Pelajar SMA, SMK dan MA, budayawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, masyarakat Umum. Termasuk juga komunitas pencinta baca, Ponpes, pengelola perpustakaan, taman membaca, LSM, organisasi profesi, serta Karang Taruna di Tingkat Kota Bandung.
Acara mengusung tema Implementasi Revolusi Mental Melalui “Mobilisasi Pengetahuan Dalam Rangka Meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat” ini turut dihadiri Pelaksana Harian Sekda Kota Bandung, Evie S. Saleha. Evie mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan terus mendukung Program Perpustakaan RI untuk meningkatkan literasi.
”Pemkot Bandung akan terus berupaya meningkatkan literasi budaya membaca bagi masyarakat khususnya, minat baca akan terus kita tingkatkan dengan berbagai kampanye tingkatkan budaya literasi membaca,” pungkasnya. (pan/ign)