MUSIM INI jadi musim ke-15 Andres Iniesta menikmati atmosfer Liga Champions. Dalam 14 edisi sebelumnya, hanya sekali Iniesta sukses menjadi protagonista bagi Barcelona. Uniknya El Ilusionista hanya mampu memberikan sentuhan terpenting yang jadi pembeda plus menentukan kelolosan Barca ke babak berikutnya di Stamford Bridge, London, tempat laga nanti.
El Capitan melakukannya pada leg kedua semifinal Liga Champions 2008-2009. Saat itu Barca terselamatkan dengan gol kaki kanannya dari luar kotak penalti Iniesta pada menit ketiga injury time. Gol yang menyamakan kedudukan jadi 1-1 itu mampu mengantarkan La Blaugrana ke final setelah unggul gol tandang. Pada leg pertama di Camp Nou, skornya imbang tanpa gol.
Gol monumental dari jarak jauh itu pun kemudian dikenal dengan Iniestazo. Iniesta, saat diwawancarai Barca TV, mengungkap kerinduannya akan Iniestazo. Maklum, selepas Iniestazo, tak ada lagi gol-gol vital penentu kelolosan Barca yang dicetak gelandang berumur 33 tahun itu di Liga Champions.
”Satu yang ingin saya dengar lagi (dini hari nanti WIB), ketika seisi stadion memanggil-manggil namamu,” ungkap Iniesta, sebagaimana dilansir Mundo Deportivo. Satu gol ke gawang Chelsea itu jadi satu dari 11 golnya dalam 126 laga di Liga Champions. Selain itu, Iniesta dapat membidani 30 gol Barca.
Iniesta masih mengingatnya karena itu momen tersulitnya sebagai penggawa Barca pada saat berlaga di Liga Champions. Tinggal selangkah ke final, lalu ketinggalan peluang gol away. ”Yang ada dalam bayangan kami, jangan menyerah mendapatkan hasil positif, meski dengan 1-1,” ungkap Iniesta.
Bedanya kali ini masih di babak 16 Besar. Selain itu Barca mengawali leg pertamanya di kandang Chelsea. Sehingga, tingkat kesulitannya tak seperti sembilan tahun lalu. Musim ini dia akui semua sudah berubah. Tak ada yang tersisa dari skuad Chelsea kala itu. ”Kuncinya pun tak ada bedanya, jangan kebobolan terlalu banyak, dan kami akan mencoba mencari peluang,” ucap Iniesta. (ren/ign)