Sementara itu, tim pemenangan pasangan calon (paslon) yang berlaga dalam pilgub Jawa Barat (Jabar) terus mengampanyekan kelebihan jagonya masing-masing. Begitu pula tim pemenangan paslon nomor 3, Sudrajat-Syaikhu (Asyik).
Syahrir, ketua tim kampanye paslon Asyik, meyakini bahwa pasangan yang mereka usung memiliki kelebihan yang tidak dimiliki calon lain. Yang paling menonjol ialah manajemen pemerintahan. Menurut dia, manajemen pemerintahan menjadi salah satu yang menjadi dasar kegiatan pemerintah. ’’Manajemen pemerintah ini yang memiliki pengaruh besar pada kegiatan warga, khususnya dalam bidang administrasi, ekonomi keuangan, sosial, dan tata kelola pemerintahan serta politik. Hal tersebut menjadi kelebihan kami,’’ ungkapnya.
Menurut dia, cagub Sudrajat sangat memahami hal tersebut. Sebab, Sudrajat adalah lulusan Kennedy School of Goverment, Harvard University, Amerika Serikat. Selain itu, dia adalah mantan direktur jenderal strategi pertahanan departemen pertahanan sebelum pensiun dari TNI.
Sudrajat, menurut dia, disebut Prabowo sebagai salah satu perwira terbaik TNI yang merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) Magelang 1971. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman jabatan di berbagai institusi, Sudrajat memahami betul bagaimana manajemen pemerintahan dilaksanakan. ’’Pak Sudrajat tentu memahami dan menguasai betul bahwa ruang lingkup manajemen pemerintahan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen,’’ urainya.
Ketua Sekretariat Tim Pemenangan Asyik Abdul Hadi Wijaya mengatakan bahwa Sudrajat klop dipasangkan dengan Ahmad Syaikhu. Sebab, Syaikhu juga berpengalaman menjadi seorang birokrat maupun anggota DPRD. ’’Perpaduan keduanya menjadi tepat untuk memimpin Jawa Barat,’’ paparnya. (mg1/bry/c15/oni/rie)