Nulis Suratnya Pakai Beibs Nggak?

Sandi berharap dengan menulis surat cinta itu, para pelajar dapat mengenal lebih jauh sosok Inggit Garnasih sebagai seorang pejuang kemerdekaan. Apalagi sekolah mereka letaknya persis di belakang rumah Inggit Garnasih yang saat ini telah diabadikan sebagai museum.

Menurut dia, perjuangan Inggit Garnasih kurang diketahui oleh sebagian pelajar saat ini. Padahal, perannya tak sekadar menjadi pendamping Bung Karno semata, namun juga memberikan ide-ide untuk kemerdekaan Indonesia. ”Sosok Ibu Inggit Garnasih buat bangsa ini sangat dibutuhkan dan sangat penting untuk kita pelajari, pahami, dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” urainya.

Di balik perjuangan mengenalkan sosok ibu Inggit, Sandi mengaku kesulitan mencari referensi terkait sosok mantan ibu kos yang kemudian menjadi istri Bung Karno itu. Pengalaman itu langsung memicu kelompoknya mengedukasi pelajar. Dengan surat cinta, dia berharap para pelajar mengetahui sejarah dan perjalanan Inggit dalam membela dan memerdekakan negara ini.

Sementara itu, di hadapan para pelajar, cucu Inggit, Tito Zeni, menjelaskan, neneknya merupakan sosok perempuan pejuang yang romantis dan memegang teguh prinsip dalam mendukung kemerdekaan Indonesia. ”Jadi sosok Soekarno dan Ibu Inggit seperti koin yang tidak bisa dilepaskan satu sama lainnya,” kata Tito.

Tito menyatakan seluruh hidup Inggit Ganarsih, secara total diberikan pada Soekarno dalam mendukung seluruh perjuangannya.

Bahkan dikatakan Tito, neneknya itulah yang berperan besar menyokong kehidupan Soekarno saat dipenjara di Lapas Banceuy dan Sukamiskin Bandung. Saat Soekarno berada di penjara, Inggit berperan sebagai mata-mata serta pemberi informasi terkait situasi Indonesia saat ini.

”Ibu Inggit selalu membawa buku yang diminta Soekarno. Tapi sebelum memberi buku dia berpuasa selama tiga hari agar badannya mengecil sehingga buku bisa diselipkan dikebayanya karena penjagaan saat itu sangat ketat,” ceritanya.

Inggit pun dikenal sebagai sosok perempuan yang cerdas pada masanya. Untuk menyampaikan informasi pada Soekarno, selain lewat buku ternyata dia juga menyampaikan informasinya lewa telur.

”Ibu Inggit memberikan informasi (pada Soekarno) melalui sebuah telur yang diberi kode. Hanya Soekarno sendiri yang mengerti kode tersebut,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan