Terus Direm Sepanjang Turunan Emen

SUBANG – Puluhan tim gabungan Polda Jabar dan Polres Subang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk mencari penyebab kecelakaan yang menewaskan 27 orang rombongan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat Tangerang Selatan, di turunan Emen, Kampung Cicenang Desa Ciater Kecamatan Kabupaten Bandung, Sabtu (10/2)  lalu.

”Kesimpulan sementara memang rem blong. Diprediksi, sopir mengerem sepanjang 2,4 kilometer hingga rem akhirnya tidak berfungsi di tikungan terakhir,” kata Kasubdit Laka Ditgakkum Korlantas Polri Kombes Joko Rudi didampingi Kapolres Subang AKBP M Joni dan Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik di lokasi kejadian, kemarin (11/2).

Joko mengatakan, proses olah TKP diberlakukan sepanjang 200 meter dari lokasi tergulingnya bus yang membawa sekitar 53 orang tersebut. ”Tujuannya untuk keyakinan hakim dalam menentukan pelaku,” kata Joko.

Joko menegaskan, melakukan olah TKP ini dengan menggunakan alat Faro atau drone yang menghasilkan gambar 3D. Hal itu untuk menggambarkan proses terjadinya kecelakaan secara digital. ”Olah TKP menggunakan sistem Faro dengan kamera laser 3D. Nanti dipetakan jadi aplikasi yang menggambarkan terjadinya kecelakaan ini,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi Joko menjelaskan lokasi kecelakaan ini merupakan titik terakhir dari Tanjakan Emen. Sehingga, kata Joko, diprediksi sistem pengereman bus mengalami gangguan lantaran sepanjang Tanjakan Emen yang mencapai 2,4 kilometer itu terus digunakan.

”Karena ini turunan terakhir mungkin rem panas dan memuai hingga tidak berfungsi. Karena ini kan cukup panjang turunannya, jadi rem terus dipakai. Selain itu, kami pun pastikan bus ini tidak overload. Karena penumpang ada 53 orang, sedangkan kapasitas 54 orang. Tapi lebih lanjutnya kita tunggu hasil olah TKP dan keterangan para saksi,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Hari Suprapto mengungkapkan, telah mengantarkan jenazah sebanyak 27 orang dan 15 korban luka-luka yang ada di RSUD Tangsel ke Ciputat Tangsel dengan pengawalan jajaran lantas. Kendaraan yang terlibat insiden tersebut, katanya, yakni, kendaraan Bus Pariwisata Premium Fassion dengan Nomor Polisi F-7959-AA dan kendaraan sepeda motor Honda Beat Nomor Polisi T-4382-MM.

”Kami pun sudah koordinasi dengan Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Sekda Kota Tangsel. Untuk proses pemandian jenazah dan lain-lainnya dilaksanakan di RSUD Tangsel atas permintaan keluarga para korban,” tandas Hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan