Menghadapi musim pilkada, banyak pengusaha sumringah. Sebab, peluang bisnis baju hingga nasi kota pun bisa meningkat bisa mendapatkan jalur yang tepat.
Fitri Rachmawati, Bandung
Sejak pukul 07.30 para perempuan yang kebanyakan ibu-ibu sibuk turun naik lift hotel. Dari lantai 3 ke lantai 1. Ada yang membopong makanan, pakaian, aksesoris hingga karpet yang berukuran besar.
Rona kelembutan dan kecantikan mereka seolah luntur karena cepatnya waktu. Berganti peluh dan keringat.
Ternyata mereka adalah ibu-ibu pengusaha mikro yang hendak mengikuti bazar yang diselenggaran Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Wilayah Jawa Barat di Hotel Haris Bandung.
Waktu terus kian menggerus tenaga. Debar jantung para peserta makin membahana seiring waktu yang sudah menunjukkan jam 08.30. Artinya, setengah jam lagi bazar akan dimulai. Mereka mungkin akan telat. Belum lagi mereka juga harus touch up make up. Tidak mungkin tampil dalam bazar berpeluh keringat.
Suasana sibuk sangat terasa di lantai 3 lokasi bazar berlangsung, nampak ada yang sedang merapikan meja, hingga display barang agar terlihat cantik dan mampu menarik para konsumen untuk membeli barang dagangannya.
Tak heran jika para ibu yang ternyata tergabung dalam kelompok IWAPI ini sangat antusias mengikuti bazar yang berlangsung. Sebab, even ini sebagai momentum pertemuan para wanita pengusaha terutama UMKM untuk saling memperkenalkan produknya baik itu kepada sesama anggota IWAPI ataupun pengunjung terutama dari pengurus pusat dan daerah hingga ke pejabat pemerintah.
Tujuannya tidak lain selain produknya laris dijual yang akan berimplikasi terhadap lebih banyak orang yang mengenal produk atau jasanya. Juga sebagai permintaan dukungan kepada pemerintah agar lebih pro terhadap perempuan pengusaha yang terkenal dengan sifatnya ulet. Terutamanya 90 persen penghasilan dari usahanya akan kembali kepada keluarga.
Ima, 45; asal Depok berharap, even-even yang sama terus digelar. Sebab, belum sejam buka stand, rok berbahan songket dan atasan berbahan katun sudah laku terjual 10 helai.
Ima merupakan salah satu contoh perempuan paling normatif saat berjualan.