17 Perempuan Sambut Bulan Cinta Inggit Garnasih

Setelah itu, para penari langsung menuju lapangan aula RW 05, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung. Di sana mereka langsung disambut oleh siswa-siswi SR dengan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.

Menyikapi aksi itu, Koordinator Street Art Performance 17 Penari Perempuan Untuk Inggit Garnasih, Gatot Gunawan menuturkan, aksi menari itu merupakan rangkaian kegiatan jelang hari lahir Inggit Garnasih pada 17 Februari mendatang.  Terlebih lagi, kata dia, Februari ini telah dideklarasikan sebagai ‘Bulan Cinta Ibu Bangsa Inggit Garnasih’.

”Setiap tanggal 1 Februari dideklarasikan sebagai Bulan Cinta Ibu Bangsa Inggit Garnasih. Otomatis selama Februari ini kita melakukan berbagai kegiatan untuk mengenakan sosok Ibu Inggit kepada masyarakat,” tutur Gatot kepada wartawan di sela aksi, kemarin.

Dia memerinci, pertunjukan tari yang dilakukan oleh 17 penari itu merupakan rangkaian awal kegiatan yang akan digelar. Tari dipilih karena sebagai media untuk mengenakan sosok Inggit kepada masyarakat. ”Sementara 17 penari itu dianalogikan sebagai tanggal lahir,” ucapnya.

Pria berambut gondrong berkacamata ini mengaku, ingin menggunakan cara lain mengenakan sosok Ibu Inggit kepada masyarakat. Salah satunya melalui seni pertunjukan jalanan. Sebab, di masyarakat sendiri belum semua tahu sosok Ibu Inggit. ”Minimal melalui aksi ini bisa mengingatkan memori masyarakat,” ucap dia.

Selain aksi pertunjukan tari jalanan, pihaknya juga telah menyiapkan kegiatan lain untuk mengisi Bulan Cinta Ibu Inggit Garnasih. Mulai dari acara diskusi mengenai sosok Inggit Garnasih, ziarah ke makam Inggit Garnasih dan kegiatan lainnya. (pan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan