Ragu Dipimpin PJ Polisi, Jawa Barat Terkesan Tidak Kondusif

Teknisnya, Kemendagri me­minta pada Polri untuk mengi­si dua Pj Gubernur. Polri kemudian menunjuk dua nama, Irjen Martuani Sormin dan Irjen M. Iriawan. Namun, sekarang masih secara lisan, belum ada surat resmi dari Polri.”Saya gak minta dua nama ini, saya mintanya ke institusi ke Kapolri dan Men­kopolhukam,” paparnya.

Namun begitu, keputusan terakhir merupakan ke­wenangan Presiden Jokowi. Kemendagri hanya mengaju­kan melihat perkembangan situasi dan kondisi yang ada. ”Keputusan di istana, saya yakin sudah sesuai aturan. Tapi, bila dianggap menuai pro kontra saya siap ditegur,” terangnya.

Mengapa pejabat Polri dit­unjuk di Jabar dan Sumut? Dia mengatakan bahwa jangan dilihat soal itunya. Ini meru­pakan pemetaan kerawanan, bisa dari Polri dan TNI. ”Be­gitu saja,” jelas mantan ang­gota DPR tersebut.

Dia meminta agar sejumlah pihak tidak menyangkutkan penunjukan Pj Gubernur ini dengan partai. ”Ini tidak ada sangkut pautnya dengan par­tai, sata tau bahwa saya orang partai. Tapi saya memisahkan ini, gak ada paket dari partai,” terangnya.

Terkait kritikan bertentangan dengan undang-undang ke­polisian, Tjahjo menuturkan bahwa ketentuan mundur itu bila maju dalam pilkada atau masuk menjadi anggota DPR. ”Ini hanya pejabat saja, wak­tunya sebentar. Bukan seka­rang diganti, kalau begitu saya melanggar hukum,” ujarnya.

Sebelumnya, Kemendagri juga telah menunjukan anggota Polri dan TNI menjadi Pj Gubernur di Aceh Sulawesi Barat. Buktinya, di kedua provinsi itu berjalan aman. ”Kan sebelumnya sudah ada, gak masalah,” ungkapnya. (mg1/mg2/idr/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan