DPR RI Apresiasi Gerakan “Gelar Sorban”

KERTASARI – Hidup adalah udunan bukan hal tabu di masyarakat perdesaan. Dengan partisipasi dari setiap warga masalah membangun kampung menjadi tugas bersama. Hal itu kini digalakan kembali oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari Cabang Kabupaten Bandung. Dengan gerakan “Gelar Sorban” setiap acara Istigosah bersama hampir 22 masjid di desa itu terbantu dalam wilayah pembangunan.

 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Komisi IV Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi adanya gerakan “gelar sorban” yang dilakukan warga desa Cihawuk kecamatan Kertasari. Ia menilai gerakan gelar sorban merupakan tradisi gotong royong yang patut ditiru oleh warga kabupaten Bandung.

 

“Saya mengapresiasi gerakan gelaran sorban warga Cihawuk ini,” kata Cucun saat mengisi acara Istighosah Kebangsaan bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Cihawuk kecamatan Kertasari (26/01).

 

Cucun menilai tradisi gotong royong seperti ini adalah ciri masyarakat Indonesia yang perlu digalakan kembali di tengah arus modernisasi yang berdampak pada sikap individualistik. “Saya apresiasi sekali dengan tradisi gelar sorban ini, saya akan coba terapkan untuk daerah Ciparay,” ujar Sekretaris Fraksi DPR RI Partai Kebangkitan Bangsa ini.

 

Di tempat yang sama, Shayid (31) bendahara pengurus ranting Nahdlatul Ulama desa Cihawuk menyebutkan bahwa gelar sorban telah mereka lakukan delapan bulan ke belakang setiap acara Istighosah berlangsung. “Setiap acara Istighosah, kami melakukan gelar sorban. Tujuannya, agar terjadi partisipasi masyarakat untuk pembangunan masjid,” ujarnya.

 

Syahid menargetkan gelar sorban tersebut harus terkumpul satu juta saja sisanya diberikan kepada pengurus Nahdlatul Ulama. “Ya, kami menargetkan satu juta saja untuk udunan pembangunan masjid,” paparnya. (yul)

Tinggalkan Balasan