LYON – Selama ini, banyak asumsi bahwa saat PSG gagal menang, maka itu adalah imbas dari absennya Neymar Jr. Memang ada benarnya. Salah satunya saat keok 1-2 dari Lyon kemarin dini hari.
Namun, tidak setiap laga Les Parisiens yang gagal berujung tiga angka lantaran Neymar absen. Hal tersebut terbukti saat mereka kalah 1-2 kontra Strasbourg (2/12/2017) dan keok 1-3 dari Bayern Muenchen di laga pemungkas penyisihan grup Liga Champions (5/12/2017). Kapten timnas Brasil itu tampil 2×45 menit pada dua laga tersebut.
Satu gol dari Layvin Kurzawa di ujung babak pertama pada laga yang digeber di Stadion Groupama itu sia-siakarena dua gol tuan rumah yang dilesakkan Nabil Fekir (2′) dan Memphis Depay (90+4).
Namun, meski kalah PSG masih kukuh di puncak klasemen dengan 56 poin dan unggul 8 angka dari Lyon sebagai runner up. Kekalahan tersebut juga memutus streak delapan kemenangan beruntun PSG di semua ajang.
”Cederanya Kylian Mbappe dan kartu merah Dani Alves membuat kami kehilangan kendali,” ucap pelatih PSG Unai Emery kepada ESPN. ”Apalagi, Lyon juga memiliki kualitas individu yang dahsyat. Gol terakhir mereka adalah buktinya,” lanjut pria berkebangsaan Spanyol itu.
Pernyataan pelatih 46 tahun itu merujuk kepada gol Depay. Sepakan kaki kanannya dari jarak sekitar 25 meter membobol gawang Alphonse Areola. Lebih jauh, gol winger timnas Belanda itu terjadi di menit ke-93 dan 29 detik.
Itulah gol paling telat yang bersarang ke gawang PSG setelah Michael Ciani yang melakukannya bersama Bordeaux tujuh tahun lalu. Bahkan, sesaat setelah gol Memphis terjadi, suasana di stadion bergemuruh. Kiper Lyon Anthony Lopes bahkan sampai keluar dari sarangnya untuk turut larut dalam euforia di pinggir lapangan bersama tim pelatih dan rekan setim lainnya.
Namun, bukan hanya gol Depay yang membuat puas fans tuan rumah. Sepakan bebas Nabil Fekir dari jarak 27 meter di gol pertama yang lahir pada menit kedua juga mengundang decak kagum. Itulah kebobolan tercepat bagi PSG sejak 2007 oleh Nice.
”Saya rasa mereka (Lyon, Red) tidak layak atas kemenangan ini karena dua kali sepakan jauh mereka menjadi gol. Hasil imbang lebih pantas,” kata bek Marquinhos. ”Tidak pernah mudah melawan tim seperti Lyon dengan sepuluh pemain. Hasil di pertandingan seperti ini tidak selalu membuat anda down. Sama halnya seperti anda yang merasa tak terkalahkan setelah menang 8-0 (vs Dijon 18/1),” timpal gelandang Marco Verratti.