BANDUNG – Setelah jabatan Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jendral (Letjen) TNI Agus Kriswanto di rotasi menjadi Pangkostrad. Jabatan Dankodiklat akhirnya secara resmi diberikan kepada Mayjen TNI Andika Perkasa.
Prosesi serah terima jabatan diberikan secara langsung melalui upacara kemiliteran di Mabes TNI AD dengan dipimpin langsung oleh Kasad Jendral TNI Mulyono.
Melalai amanatnya Mulyono berpesan, pergantian jabatan merupakan hal biasa dilakukan di lingkungan TNI. Sebab, dalam sebuah organisasi dituntut ada penyegaran untuk memhasilkan regenerasi kepemimpinan.
Menurutnya, sebagai institusi strategis Kodiklat TNI AD merupakan komando utama untuk melakukan pembinaan doktrin pendidikan dan latihan.
’’Kodiklat TNI AD itu merupakan Lembaga Pendidikan TNI yang memiliki tanggung jawab moral untuk membentuk dan mengembangkan Sumber Daya Manusia Prajurit TNI,’’ jelas Mulyono dalam sebuah rilis yang dikirim ke redaksi dari Penerangan Kodiklat TNI AD kemarin (16/1)
Dirinya menilai, Kodiklat TNI AD harus memiliki kompetensi, serta karakter yang kuat dengan dukungan oleh penguasaan teknologi serta wawasan memadai. Sehingga, prajurit TNI bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan tekhnologi dan perubahan jaman.
Untuk itu, Dankodiklatad mengemban tanggung jawab berat untuk merumuskan pola pendidikan berbasis karakter kepada prajurit. Sebab, dalam melakukan pembinaan tingkat keberhasilan pendidikan tidaklah harus diukur dengan angka-angka. Tetapi, capaian pengetahuan dan keterampilan, harus lebih ditekankan.
’’ Termasuk pada perubahan sikap perilaku atau karakter Prajurit yang sebenarnya,’’ucap dia.
Mulyono menambahkan, 2018 merupakan tahun politik, karena pada tahun ini akan dilaksanakan Pilkada Serentak di 171 Daerah yang terdiri dari 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten.
Namun, kondisi ini biasa menjadi ujian bagi bangsa dan negara. Sebab, bukan tidak mungkin nilai-nilai persatuan dan kesatuan akan menemui goncangan.
Meski begitu, sejak era Reformasi sikap TNI terhadap situasi politik harus tetap pada posisi netral. Sebab, netralitas TNI telah menjadi Jiwa, Nafas dan Sikap yang ditunjukkan oleh seluruh prajurit TNI AD dalam kehidupan sehari-harinya.
’’Jadi netralitas bagi TNI AD itu telah final dan tidak perlu diperdebatkan ataupun diragukan kembali.’’ Pungkas Mulyono (pen/yan)