Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil mengatakan menyebutkan situasi hari ini banyak menerima kabar baik. Survei mengatakan bahwa 96 persen warganya betah tinggal di Kota Bandung. Dia menekankan, hal itu disebabkan oleh rasa aman dan nyaman yang ditumbuhkan berkat kerja sama pemerintah dengan jajaran kepolisian dan TNI.
”Modal Kota Bandung kenapa dicintai 96 persen warganya yang menyatakan betah tadi karena faktor aman dan nyaman. Nyamannya urusan wali kota, amannya urusan Pak Kapolrestabes. Tugas kami sudah sangat baik, pingpongnya sudah sangat baik, mudah-mudahan diapresiasi oleh masyarakat,” tutur Ridwan.
Menjelang perayaan Natal, Ridwan menitipkan kepada jajaran kepolisian agar kenyamanan warga saat beribadah bisa terjamin. Soal sistem pengamanan, Ridwan percaya pihak kepolisian sudah sangat optimal dalam mempersiapkannya. Namun Ridwan mengusulkan agar metode pengamanan tidak malah membuat suasana menjadi tegang.
”Khusus untuk natal dan tahun baru, persiapan mohon ditingkatkan tapi sifatnya tidak terkesan tegang. Tetap rileks saja, santai saja. Tapi aman dan terkendali. Pengamanan natal sudah sangat optimal persiapannya oleh Pak Kapolres,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada jajaran pemerintah kota agar sama-sama menjaga kondusivitas kota, mulai dari pengamanan lalu lintas hingga keamanan pangan. Ridwan ingin agar selama momentum dua perayaan itu tidak terjadi kenaikan harga pangan yang terkadang juga bisa memicu kondisi kota yang tidak kondusif.
Demikian pula dengan kesiapan penerimaan wisatawan dari luar kota yang hendak berlibur ke Bandung. Berdasarkan data, dalam dua tahun terakhir Bandung menerima peningkatan jumlah wisatawan hingga hampir 1 juta. Sebagai kota wisata, pada hari-hari libur seperti itu para petugas lapangan seperti Dinas Perhubungan juga tim kepolisian justru harus meningkatkan kewaspadaan di titik-titik keramaian.
Ridwan menetapkan ada tiga titik pusat perayaan tahun baru di Kota Bandung, yakni di Alun-Alun Bandung (Jalan Asia Afrika), Alun-alun Ujungberung, dan Alun-alun Cicendo. Sementara itu, perayaan tahun baru yang biasa dilaksanakan di atas jembatan layang Pasupati, tahun ini dilarang dilakukan. Pasalnya, perbaikan jembatan belum rampung dilakukan.
”Jangan sampai urusan keselamatan dikorbankan gara-gara hanya untuk perayaan. Jadi tolong imbau, nanti juga diamankan oleh Kapolres, nggak boleh ada perayaan di atas Pasupati. (Alasan) pertama karena perbaikan belum selesai, kedua sudah ada tiga lokasi istimewa sudah saya siapkan,” ujarnya. (pan/ign)