BANDUNG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mengimbau seluruh kontestan Pemilihan Kepala Daerah 2018 untuk tidak menggunakan isu sektarian, terutama mengadu domba antar mazhab yang dianut masyarakat Jabar.
”Bawaslu Jabar mengindikasikan jika isu sektarian atau agama akan terjadi di Pilkada Jabar 2018, tetapi isunya lebih ke goreng isu antar mazhab,” tutur Koordinator Divisi Pencegahan dan Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat, Wasikin Marzuki kepada Jabar Ekspres ditemui di kantornya Bandung, kemarin (12/12).
Alasannya lanjut Wasikin, isu sektarian ini masih dinilai ’seksi’ oleh banyak para kontestan dan dianggap isu kedua paling mumpuni untuk melawan para rival politik. Selain itu, alasan lainnya, melihat di Pilkada DKI Jakarta. Menunjukkan isu sektarian mampu memenangkan salah satu pasangan calon. Sehingga patut isu ini akan digunakan untuk memenangkan Pilkada Jabar nanti.
”Namun demikian, isu sektarian yang di Jabar tidak akan seperti di DKI Jakarta karena mayoritas penduduk di Jabar Islam,” jelasnya.
Begitu juga dengan dampak dari penggunaan isu sektarian, Bawaslu memprediksi tidak akan separah seperti di DKI Jakarta yang sampai saat ini masih terasa perpecahan antar etnis maupun agama. Namun demikian, Bawaslu akan tetap waspada dan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh atas isu agama yang diprediksikan akan muncul di Pilkada Jabar 2018.
”Dampak atas permainan isu sektarian atau mazhab ini tidak sekuat di Jakarta, toh terbukti sekarang Aher dua periode aman padahal sebelumnya (saat kampanye) Aher diserang dengan isu Wahabian dan sekte lainnya sampai saat ini aman-aman saja,” terangnya.
Wasikin menambahkan, mengingat mazhab di Jawa Barat banyak a.l. Sunni, Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Syiah, Ja’fari, Khawariz dan lainnya. Mazhab itu banyak dianut masyarakat Jabar dan ada beberapa penganutnya sedikit. Bawaslu Jabar mengimbau kepada para penganut mazhab tersebut untuk tidak terpancing oleh isu-isu yang akan memecahkan para penganut
tersebut.
”Meskipun saat ini para penganut mazhab-mazhab yang ada di Jabar ini baik-baik saja dan mereka harmonis di lingkungannya, tetapi saat Pilkada nanti dikhawatirkan isu-isu soal agama dan aliran itu akan digoreng nanti. Untuk itulah peranan ulama di sini sangat besar untuk