Kualitas Pendidikan Harus Merata, Disdik Jabar Bidik Sekolah Terbuka

Menurut Ahmad, data menunjukkan lulusan Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) pada tahun 2014 sampai 2015, yaitu kurang lebih 703.747 siswa. Sedangkan daya tampung sekolah menengah hanya 469.567. Sehingga terdapat kesenjangan sebanyak 234.180 peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke pendidikan menengah.

”Maka dari itu, Pemprov Jabar melalui Disdik Jabar melaksanakan beberapa program di antaranya SMA Terbuka dan Pendidikan Jarak jauh atau PJJ SMK,” jelasnya.

Lebih lanjut Ahmad menerangkan, SMA Terbuka ini merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang berdiri sendiri. Tapi, merupakan bagian dari SMA induk dengan menggunakan metode belajar mandiri, terbuka dan jarak jauh.

”Maksudnya, metode belajar mandiri ini lebih ke proses belajar yang dilakukan peserta didik secara perseorangan atau kelompok dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dan mendapatkan bantuan atau bimbingan belajar atau tutorial sesuai kebutuhan,” terangnya.

Sedangkan pola belajar terbuka lebih ke metode dengan fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian programya. Teknisnya, peserta didik dapat belajar sambil bekerja, atau mengambil program pendidikan yang berbeda secara terpadu dan berkelanjutan melalui pembelajaran tatap muka dan jarak jauh.

”Metode pembelajaran jarak jauh adalah metode yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lain,” urainya.

Ahmad pun menambahkan, mekanisme pelaksanaan SMA Terbuka dan PJJ SMK ini akan menginduk ke sekolah yang nantinya akan ditunjuk oleh Disdik Jabar dalam penyelenggaraaannya. Di mana tempat kegiatan belajar atau TKB adalah bagian dari satuan pendidikan berupa tempat atau ruang yang refresentatif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Ahmad juga berharap, melalui SMA Terbuka dan PJJ SMK ini selain dapat meningkatkan APM dan APK di Jabar yang dinilai masih rendah di bawah nasional. Program ini pun akan lebih menyerap lulusan SMA, SMK ataupun MA terhadap dunia kerja atau industri. (mg2/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan