jabarekspres.com, INDRAMAYU – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar, H Daniel Muttaqien Syafiuddin ST melakukan silaturahmi dengan para pemuda tani yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEPITA), di Indramayu, kemarin (14/11). Dalam pertemuan tersebut terungkap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat pantura, khususnya di bidang pertanian. Mereka pun berharap kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang baru nanti agar lebih memperhatikan sektor pertanian.
Salah seorang pemuda tani asal Subang, Sandi mengungkapkan, saat ini minat pemuda untuk terjun di bidang pertanian sangat kecil. Terbukti sebagian besar petani di wilayah Pantura Jawa Barat telah berusia di atas 45 tahun.
Untuk itulah dibutuhkan upaya serius dari pemerintah untuk menyelamatkan sektor pertanian dengan memberdayakan para pemuda. Dia berharap ke depan calon Wakil Gubernur Daniel Muttaqien, yang akan berpasangan dengan calon Gubernur Ridwan Kamil, bisa memberikan harapan baru bagi Jawa Barat khususnya kawasan Pantura.
Pemuda lainnya, Heri, juga menilai kalau pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Golkar, Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien, merupakan pasangan ideal. Pasalnya pasangan ini merupakan kombinasi antara sosok Priangan dan Pantura. Dengan demikian diharapkan pembangunan di Jawa Barat akan merata baik di wilayah Priangan maupun Pantura. ”Saya rasa pasangan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien sudah tepat dan harus kita dukung,” ujar warga Lohbener Indramayu ini.
Sementara itu, Daniel Mutaqien mengatakan, dirinya sangat bangga bisa bersilaturahmi dengan pemuda tani dari wilayah pantura seperti Subang, Karawang dan Purwakarta. Apalagi mereka juga menyampaikan berbagai aspirasi, diantaranya terkait permasalahan pertanian dan yang lainnya. ”Saya tentunya akan berkomitmen untuk membangun kawasan Pantura dan Jawa Barat pada umumnya,” ujar Daniel.
Daniel juga kembali menegaskan bahwa SK DPP Partai Golkar yang telah menetapkan pasangan H Ridwan Kamil-H Daniel Mutaqien sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2013 merupakan keputusan final dan mengikat. Untuk itulah DPD Partai Golkar Kabupetan/Kota mau tidak mau harus melaksanakan SK DPP tersebut. Kalaupun masih ada DPD Golkar yang belum sejalan, Daniel menganggap hal itu sebagai sebuah dinamika politik. Namun ia optimis pada akhirnya semua akan tunduk dan melaksanakan keputusan DPP tersebut.